Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di KEK Kendal, Rabu (7/8/2024)..
Sumber :
  • Biro Komunikasi Kemenko Marves

Indonesia Jadi Produsen Anoda Baterai Terbesar ke-2 di Dunia, Menko Luhut Singgung Kepercayaan Investor: 30,8 Ton Siap Dikirim ke Samsung

Rabu, 7 Agustus 2024 - 22:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia baru saja meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material Kawasan Industri Kendal (KIP) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Rabu (7/8/2024).

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kemenko Perekonomian turut dalam peresmian tersebut bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Guna mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, kehadiran pabrik anoda di KEK Kendal tersebut akan menunjang industri ekosistem kendaraan listrik mulai dari bahan baku, baterai electric vehicles (EV), hingga kendaraan listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa pabrik ini memiliki kapasitas 80 ribu ton dan cukup membuat anoda baterai bagi 1.5 juta mobil listrik.

Pembangunan fase kedua pabrik anoda tersebut akan dimulai pada kuartal IV 2024 dan diprediksi selesai pada Maret 2025, dengan prediksi total kapasitas menjadi 160 ribu ton. 

"Dengan kapasitas ini, Indonesia akan menjadi produsen anoda baterai nomor 2 terbesar di dunia, dan pabrik ini akan menjadi yang terbesar di dunia," kata Menko Luhut.

BTR New Material Group saat ini telah menjadi produsen material anoda baterai litium terbesar di dunia selama 10 tahun berturut-turut.

Pangsa pasarnya di tahun 2022 bahkan mencapai 26% kebutuhan dunia. Oleh karena itu, kerja sama pemerintah dan BTR diharapkan menjadi salah satu pendorong perkembangan hilirisasi.

"Karena dasar kredibilitas yang akan menjadi dasar kepercayaan bagi Investor. Kita tidak bisa lagi bersaing dengan negara-negara tetangga hanya sekedar mengandalkan insentif. Tapi kredibilitas dan kepercayaan menjadi faktor kunci. Ini yang harus kita pertahankan," ujar Menko Luhut.

Pabrik pasca-proses yang di KEK Kendal tersebut memiliki luas lahan 12 hektar dan akan memproduksi produk jadi material anoda baterai litium.

Ekspor perdana akan dilakukan bulan Agustus dengan sampel 30,8 ton atau 1 kontainer produk jadi yanng diekspor untuk memenuhi permintaan Samsung.

Selanjutnya LG Panasonic, Tesla, dan pelanggan internasional penting lainnya sudah melakukan pemesanan produk jadi.

Saat ini Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, untuk wujudkan aktivitas produksi, penggunaan komponen dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan transfer teknologi, Pemerintah berupaya menarik investasi dalam sektor terkait sebanyak-banyaknya ke Indonesia.

Presiden Indonesia, Joko Widodo turut hadir meresmikan pabrik anoda baterai litium ini. Presiden Jokowi sangat mengapresiasi atas pembangunan pabrik yang dimana dapat mendorong ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi. 

"Saya sangat senang bahwa di PT Indonesia BTR ini sudah bisa memproduksi 80.000 ton material anoda yang ini kalau di jadikan ke mobilakan menjadi satu setengah juta mobil listrik, sangat besar lagiapalagi nanti kalau ditambah 80.000 ton produksi di industri ini. Berarti akan menjadi tiga juta mobil listrik pertahunnya," kata Presiden Jokowi. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:44
01:05
06:55
07:24
28:50
03:48
Viral