- Antara
Pertamina NRE Catat Penjualan Kredit Karbon Mencapai 565 ribu ton CO2e, Kuasai 93% Pangsa Pasar di Indonesia
Pertamina NRE saat ini menguasai 93% pangsa pasar kredit karbon di Indonesia. Kredit karbon ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6, yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), dengan volume sekitar 864 ribu tCO2e yang dihasilkan selama periode 2016-2020.
Kredit karbon tersebut telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Inisiatif perdagangan karbon ini memiliki potensi besar untuk mendukung pencapaian enhanced nationally determined contribution (ENDC) Indonesia sebesar 31,89% tanpa dukungan internasional dan 43,2% dengan dukungan internasional.
Ekosistem bisnis karbon akan terbentuk dengan dukungan regulasi yang memadai, dan Indonesia memiliki potensi besar baik dari segi teknologi maupun alam karena memiliki sumber energi bersih dan hutan yang cukup besar.
Dicky menambahkan bahwa ke depan, kredit karbon Pertamina NRE tidak hanya berasal dari PLTP saja, tetapi juga dari sumber energi bersih lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dari Jawa-1 yang potensinya mencapai sekitar 3 juta ton CO2e setiap tahunnya.
Selain itu, kredit karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei dengan estimasi 150 ribu ton CO2e pada tahun 2021-2023 dan 200 ribu ton CO2e pada periode 2024-2027 saat ini sedang dalam tahapan validasi.
Pertamina NRE akan mendukung nol emisi karbon (NZE) selambat-lambatnya pada 2060 dan menjadi pelopor dalam transisi energi lewat berbagai inovasi hijau serta pengembangan bisnis berkelanjutan.