Potret udara pengeboran migas Hakuryu 14 yang dioperasikan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Selat Makassar..
Sumber :
  • Pertamina

Pertamina Hulu Energi Cetak Capaian Agresif di Semester I 2024, Produksi Migas PHE Tembus 1,05 Juta Barel per Hari

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:24 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) yang agresif sepanjang semester I-2024.

Tercatat, PHE memproduksi sebesar 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari) dengan rincian produksi minyak sebesar 556 ribu BOPD (barel minyak per hari) dan produksi gas 2, 86 miliar SCFD (standar kaki kubik per hari).

Peningkatan produksi PHE berasal dari berbagai aktivitas eksplorasi yang agresif di sektor pengeboran, workover, perawatan sumur dan S/EOR.

"Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar," ujar Direktur Utama PHE Chalid Said Salim, Kamis (15/8/2024).

Hingga Juni 2024. Chalid mengatakan Subholding Upstream Pertamina ini mampu menyelesaikan kerja pengeboran 6 sumur eksplorasi dan 334 sumur pengembangan.

Pelaksanaan workover yang signifikan tercatat sebanyak 476 sumur dan 17.436 well services dibanding periode yang sama pada tahun 2023.

Ditambah, pada awal tahun ini pengeboran eksplorasi berhasil menemukan sumberdaya migas baru pada pengeboran Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 di Sumatera Selatan, Sumur Pinang East (PNE)-1 di Riau dan Sumur Julang Emas (JLE)-001 di Sulawesi Tengah.

PHE juga mencatatkan akuisisi survei Seismik 2D sepanjang 198 km pada seismik 2D Amalia di Sumatera Selatan.

Adapun seismik 3D mengalami peningkatan pesat 413 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, di mana hingga Juni 2024 tercatat realisasi akuisisi seismik 3D seluas 1.978 km2.

Survei seismik 3D didominasi oleh kegiatan di wilayah timur Indonesia antara lain survei 3D Seram di Maluku dan survei 3D Bone di perairan Sulawesi yang merupakan akuisisi seismik di area terbuka sebagai salah satu komitmen kerja PHE dengan pemerintah sekaligus sebagai salah satu upaya PHE dalam menjaga bauran dan ketahanan energi nasional.

Menurut Chalid, PHE terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan.

Hingga bulan Juni 2024, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 93 juta BOE (barel setara minyak).

Temuan cadangan P1 ini terdiri dari cadangan minyak mentah sebesar 41 juta BO (barel minyak) dan cadangan gas sebesar 305 juta SCF (standar kaki kubik).

Dalam memperkuat komitmen menuju net zero emission, PHE melakukan penandatanganan kerja sama Carbon Capture dengan ExxonMobil untuk pengembangan CCS Hub Asri Basin yang merupakan potensi penyimpanan CO2 dan merupakan peluang bisnis baru dalam program dekarbonisasi di Asia tenggara.

Kerja sama ini dilakukan dalam rangka upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara.

PHE juga telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penjajakan Potensi dan Implementasi ISO dalam Penyelenggaraan Proyek Carbon Capture Storage (CCS)/ Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan PT Sucofindo.

Dengan teknologi CCUS dan CCS, Subholding Upstream Pertamina memiliki peluang untuk memanfaatkan CO2 untuk diinjeksikan ke depleted reservoir untuk EOR/ EGR atau untuk disimpan sebagai hub pengurangan emisi dan injeksi.

"Hal ini terus dilakukan dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi migas dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional," kata Chalid. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
06:26
01:11
02:39
02:22
02:22
Viral