- Tangkapan Layar
DPR Soroti Nasib Sekolah Swasta di Indonensia, Banyak yang Berkualitas tapi Minim Bantuan Dana dari Pemerintah: Beri Juga Mereka Kue
Jakarta, tvOnenews.com - Nasib sekolah swasta di Indonesia yang jarang mendapatkan bantuan dana dari pemerintah mendapatkan perhatian DPR.
Padahal, sekolah swasta juga dinilai layak mendapatkan dukungan untuk menjalankan misinya mencerdaskan anak bangsa.
Anggota Komisi X DPR RI, Rosiyati MH Thamrin, menyuarakan pentingnya pelibatan sekolah swasta dalam program bantuan dana pendidikan.
Ia menekankan bahwa baik program yang dikelola oleh kementerian maupun lembaga terkait, seharusnya tidak hanya menyasar sekolah negeri saja, tetapi juga merangkul sekolah swasta.
Hal itu ditegaskan Rosi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI dengan Panja Pembiayaan Pendidikan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
“Semua masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi. Jadi, kita perlu mengubah mindset dulu, bahwa setiap ada bantuan, setiap ada program, libatkanlah swasta,” tegas Rosi.
Rosi mencatat bahwa selama ini program-program bantuan dana pendidikan dari kementerian atau lembaga terkait jarang melibatkan sekolah swasta.
Padahal, banyak sekolah swasta, baik formal maupun informal, yang memiliki fasilitas dan tenaga pendidik berkualitas.
Mereka hanya membutuhkan dukungan biaya operasional untuk dapat berperan dalam meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.
Lebih lanjut, Rosi menjelaskan bahwa bantuan biaya operasional ini sangat penting, terutama bagi siswa yang kurang mampu secara ekonomi.
Banyak dari mereka yang tidak diterima di sekolah negeri dan karenanya membutuhkan bantuan dana atau beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
“Jadi tolong Pak, negara kita ini negara Indonesia yang semua warga negara wajib juga merasakan kue-kue dari pemerintah. Kalau Bapak mengalokasikan untuk lembaga pendidikan negeri saja, nanti semua yang swasta itu jangan bayar pajak Pak,” ujar Rosi dengan nada tegas.
Rosi juga menyampaikan bahwa ia telah menerima masukan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait estimasi dana yang diperlukan untuk memeratakan layanan dan kualitas pendidikan jika sekolah swasta turut dilibatkan.
Dana yang dibutuhkan, menurutnya, tidak sebesar jika pemerintah harus membangun atau merenovasi sekolah negeri.
“Bersyukurlah kita bahwa pihak swasta mau membantu untuk pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi, hanya mereka membutuhkan biaya operasional. Tidak butuh banyak sampai ratusan triliun rupiah. Kemarin ICW menghitung hanya Rp84 triliun kalau sekolah-sekolah swasta itu dilibatkan dalam operasional penerimaan peserta didik ini,” jelas Rosi.
Sekolah swasta di Indonesia juga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan nasional.
Dengan dukungan yang memadai dari pemerintah, sekolah-sekolah ini dapat lebih berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. (rpi)