Potret aktivitas di pesisir Desa Sambiroto, Tayu, Pati, Jawa Tengah yang menjadi cermin miniatur implementasi ekonomi biru..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rilo Pambudi

Miniatur Implementasi Pilar Ekonomi Biru KKP Ada di Pesisir Timur Semenanjung Muria, Nelayan Pati Utara: Kami Hanya Butuh Perhatian Lebih

Jumat, 23 Agustus 2024 - 02:26 WIB

Ikan ini sebenarnya tidak mengenal musim, tetapi volume tangkapnya sangat bergantung pada waktu atau jenis alat tangkapnya.

Listio menuturkan, bahkan ikan dero hasil tangkapan nelayan Tayu bisa mencapai puluhan ton per hari saat musim barat tiba.

Selain menjadi komoditas ekspor, ikan dero juga menjadi komoditas bisa diolah menjadi produk turunan bernilai ekonomis tinggi. Olahan 'keripik dero' misalnya, harganya bisa tembus hingga Rp150 ribu per kilogram.


Foto: Aktivitas nelayan ikan dero dari Desa Sambiroto di perairan timur Semenanjung Muria, Pantai Utara Jawa. (tvOnenews.com/Rilo Pambudi)

Sayangnya, potensi ini masih sangat terkendala dan terkendali oleh pasar. "Artinya, harga ikan dero masih dikendalikan oleh tengkulak. Ketika hasil tangkap sangat melimpah, bisa jadi nelayan justru tidak diuntungkan karena harganya dibanting habis-habisan, dari yang biasanya Rp10.000 per kilogram, bisa jadi jatuh hingga Rp5.000 per kilogram," ujar Listio.

Pihaknya mengakui, rantai pasok lokal belum dapat dimanajemen dengan baik. Sehingga, hampir semua komoditas perikanan tangkap masih sangat bergantung pada harga tengkulak di pasaran.

Hal itu juga terjadi pada komoditas lain seperti rajungan, udang, dan jenis ikan lain yang cukup melimpah seperti kembung. Beberapa nelayan yang dijumpai tvOnenews.com juga mengeluhkan hal serupa. 

Berita Terkait :
1 2
3
4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
10:13
03:23
02:16
04:37
01:05
01:55
Viral