Wakil Ketua Dewan Pembina Paetai Gerindra sekaligus adik dari Presiden twrpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rilo Pambudi

Prabowo Setujui Pembangunan 2 Juta Unit Rumah di Desa dan 1 Juta Unit Apartemen di Kota, Hashim: Saya Tidak Ada Kepentingan Finansial

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 20:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Prabowo Subianto selaku presiden terpilih 2024-2029 telah memberikan lampu hijau untuk program ambisius pembangunan 2 juta unit rumah di pedesaan setiap tahun.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, dalam sebuah dialog bertajuk "Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran," yang berlangsung pada Sabtu, 31 Agustus 2024, di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Hashim menekankan bahwa sektor perumahan selama ini kerap dianggap sebagai "anak tiri" oleh dunia usaha di Indonesia.

Namun, Hashim melihat bahwa sejatinya merupakan peluang besar yang bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. 

"Saya ingin menegaskan di depan Pak Erick Thohir dan beberapa pejabat, bahwa saya tidak ada kepentingan finansial atau komersial dalam perumahan," ujar Hashim.

Ia juga menyebutkan pengalaman masa lalu ketika harus menjual pabrik semen miliknya akibat krisis moneter pada 1998, yang membuatnya menyadari pentingnya sektor perumahan sebagai pilar pertumbuhan ekonomi.

Menurut Hashim, jika Indonesia bisa meningkatkan kontribusi sektor perumahan terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) dari 9-15% saat ini menjadi 25%, maka laju pertumbuhan ekonomi dapat ditambah sebesar 1,5 hingga 2,5% per tahun.

"Pak Prabowo sudah menetapkan target nasional kita minimal 8%, dan jika kita gabungkan dengan perumahan sebagai prioritas nasional, kita bisa mencapai atau melampaui 10% atau lebih," tegasnya.

Untuk merealisasikan target ini, Hashim telah ditunjuk oleh Prabowo sebagai Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi Prabowo-Gibran.

Satgas ini telah melakukan delapan kali rapat dalam beberapa bulan terakhir, dengan fokus untuk mempercepat program pembangunan perumahan.

"Kami sudah menetapkan angka Rp53 triliun untuk memulai, dan Pak Prabowo sudah setuju untuk mendirikan Kementerian Perumahan, seperti dulu, yang akan fokus pada perumahan," ungkapnya.

Prabowo juga akan Bangun 1 Juta Unit Apartemen

Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan di pedesaan. Prabowo juga telah menyetujui pembangunan 1 juta unit apartemen di kota setiap tahun, dengan fokus pada lahan milik negara dan pemerintah untuk perumahan sosial.

Selain itu, Prabowo juga bertekad untuk menghapus semua tempat kumuh di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.

Dalam pidatonya, Hashim mengungkapkan bahwa program pembangunan perumahan ini juga akan melibatkan kemitraan antara pemerintah dan swasta, baik dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu proyek besar yang akan dikembangkan adalah pembangunan tanggul laut raksasa untuk melindungi pantai utara Jakarta dan Pulau Jawa, sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Program pembangunan 2 juta unit rumah per tahun yang telah disetujui oleh Prabowo merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di pedesaan.

Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, koperasi, dan BUMDES, inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan kelas menengah baru dan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.

Sebagai informasi, acara dialog "Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran" digelar oleh APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM serta Kementerian Keuangan.

Ketua APEC BAC Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia, dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie, dalam sambutannya juga menyampaikan dukungannya terhadap program-program pemerintahan Prabowo-Gibran.

Anindya Bakrie optimis dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintahan Prabowo-Gibran. "Paling sedikit kita bisa tumbuh 5%, kalau 8% bisa jauh lebih baik lagi. Jadi intinya ini bukan suatu hal yang tidak mungkin," katanya. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral