- Antara
Singapura Bidik Investasi di IKN di Sektor Energi dan Pendidikan, Rosan Roeslani Bocorkan Nominal Investasinya
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, baru saja berbagi kabar terkait minat Singapura untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Rosan yang beberapa waktu lalu melawat Singapura, bertemu dengan sejumlah pihak yang menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap proyek ini.
"Saya baru saja pulang dari Singapura, dan sempat bertemu dengan Sembcorp. Mereka berencana untuk berinvestasi di solar panel," kata Rosan dikutip Rabu (4/9/2024).
Menurut Rosan, Sembcorp berniat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar cell dengan investasi sekitar 60 juta dolar AS atau setara Rp930 miliar (kurs Rp15.500), yang akan menghasilkan daya sebesar 5-6 megawatt.
"Investasinya sekitar 60 juta dolar AS untuk membangun solar cell dengan kapasitas 5-6 megawatt," jelasnya.
Tak hanya Sembcorp, Raffles Education Center juga menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di IKN.
"Selain itu, Raffles Education Center juga berminat untuk berinvestasi di IKN," tambah Rosan.
Rosan mengungkapkan bahwa sambutan dari Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dan para pejabat lainnya sangat hangat selama kunjungannya.
Ia merasa terkejut dengan perhatian yang diberikan, mengingat betapa pentingnya Singapura sebagai investor terbesar Indonesia selama 10 tahun terakhir.
"Saya cukup kaget, saat saya ke Singapura, saya diterima langsung oleh perdana menterinya. Selama tiga hari di sana, jadwalnya sangat padat dan banyak masukan penting. Karena Singapura sudah menjadi investor terbesar bagi Indonesia selama 10 tahun terakhir, jadi penting bagi saya untuk memahami dan mengetahui apa yang menjadi minat dan preferensi mereka ke depan," ujar Rosan.
Sebagai informasi, dalam Rencana Induk IKN yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan target untuk masuk ke dalam lima besar perekonomian dunia dan mencapai pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Pemindahan ibu kota ke Nusantara di Kalimantan Timur dilakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kawasan Timur. (ant/rpi)