Lolos Dari Tekanan Koreksi, IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren Penguatan: Dua Saham Ini Direkomendasikan untuk Investor.
Sumber :
  • Antara Foto

Lolos Dari Tekanan Koreksi, IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren Penguatan: Dua Saham Ini Direkomendasikan untuk Investor

Kamis, 5 September 2024 - 08:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efe Indonesia (BEI) berpotensi melanjutkan penguatan setelah berhasil ditutup menguat 0,74 persen ke level 7.672 pada perdagangan Rabu (4/9/2024).

Setelah berhasi tertahan pada level 7.547 saat terjadinya aks jual besar - besaran di bursa global pada perdagangan kemarin, indeks saham domestik akhirnya berhasil menguat dan melanjutkan tren bullish (kenaikan).

Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pada perdagangan Kamis (5/9/2024), IHSG masih akan berpotensi menguat ke area resisten 7.726. Indeks hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 7.672 - 7.726.

“Untuk jangka pendek ada potensi rebound ke area resisten 7.726. Jika berhasil breakout 7.726, IHSG berpotensi kembali melanjutkan bullish trend ke area 7.800 - 8.000,” seperti dikutip dari laporan Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas.

Di tengah tren penguatan IHSG, TIm Riset BRI Danareksa merekomendasikan dua saham untuk menjadi pilihan investor, yakni saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan saham PT Sarana Mitra Luas Tbk  (SMIL).

Saham CTRA yang terakhir ditransaksikan di Rp1.335 direkomendasikan beli dengan target harga di Rp1.430 - Rp1.500. Sementara level stop loss saham CTRA berada di Rp1.280.

Selanjutnya saham SMIL yang terakhir ditutup di level Rp270 juga direkomendasikan beli dengan target harga Rp282 - Rp300. Sedangkanlevel stop loss untuk saham SMIL berada di level Rp248.

Selain rekomendasi beli, Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas juga merekomendasikan jual untuk dua saham ini yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), yang diperkirakan berpotensi melemah masing- masing ke level Rp6.275 dan Rp1.110.

Berbalik Menguat

Pada perdagangan Rabu sebelumnya, IHSG ditutup menguat ke level 7.673 atau 0,74 persen. Sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan 2,76 persen dan 1,61 persen.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp192,5 miliar dengan pembelianterbesar pada saham BBCA, BREN dan BMRI. Bursa saham Indonesia dibuka turun pada sesi I karena berbagai sentimen pasar dan "September Effect," namun berbalik menguat pada penutupan sesi I didorong oleh kenaikan saham perusahaan berkapitalisasi besar seperti BREN dan BMRI.

Sementara pasar saham AS ditutup secara bervariatif pada Rabu malam, dengan index Dow Jones 0,09 persen. Namun, indeks yang lebih luas dalam S&P500 melemah 0,16 persen, demikian juga indek Nasdaq  yang terkoreksi 0,30 persen.

Indeks utama AS mengalami hari terburuk sejak 5 Agustus 2024 lalu,  akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi. Pasar keuangan diperkirakan tetap volatil dalam jangka pendek sambil menunggu keputusan the Fed mengenai penurunan suku bunga. (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral