- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
AirAsia Siapkan Ekspansi Armada Besar di Indonesia, Target 100 Pesawat hingga Bangun Hanggar
Jakarta, tvOnenews.com - CEO Capital A, Tony Fernandes, baru saja mengumumkan langkah strategis terbaru AirAsia yang akan menjadi acuan besar bagi Indonesia AirAsia dalam lima tahun mendatang.
Melalui acara media roundtable eksklusif yang digelar di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis (5/9/2024), Tony Fernandes membahas rencana ekspansi besar-besaran serta langkah-langkah untuk menurunkan harga tiket domestik.
Tony Fernandes mengakui bahwa lima tahun terakhir sangat berat bagi industri penerbangan, khususnya AirAsia akibat pandemi COVID-19.
Namun, ia optimis Indonesia AirAsia telah keluar dari masa sulit tersebut dan siap untuk melakukan ekspansi signifikan.
Ekspansi Armada AirAsia dan Pendanaan di Pasar Saham
Tony Fernandes menyampaikan, AirAsia akan fokus menambah jumlah pesawat di Indonesia dari 25 menjadi 100 dalam lima tahun ke depan.
"Kami berencana untuk mengumpulkan dana melalui pasar saham di Indonesia (IDX)," ujar Fernandes.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memperbesar armada AirAsia di Indonesia dan meningkatkan layanan penerbangan internasional, yang saat ini memegang pangsa pasar sekitar 16%, dengan 11% di antaranya berasal dari Indonesia.
Fernandes menyoroti potensi besar pariwisata di Indonesia, terutama di luar Bali. "Indonesia memiliki banyak destinasi lain selain Bali yang menakjubkan," katanya.
Ia juga mengumumkan bahwa AirAsia telah memperbarui sistem kerja sama dengan Citilink, yang memungkinkan penerbangan internasional AirAsia terhubung dengan penerbangan domestik Citilink.
Sehingga, wisatawan mancanegara dapat menjangkau berbagai destinasi domestik dengan lebih mudah.
Lebih lanjut, kata Tony Fernandes, kerja sama kargo antara AirAsia dan Garuda telah berjalan dengan sangat baik, dan ia berharap kolaborasi ini terus berkembang.
AirAsia akan Upayakan Harga Tiket Lebih Murah
Salah satu tantangan terbesar di Indonesia, menurut Fernandes, adalah biaya operasional yang tinggi, terutama terkait bahan bakar dan pajak impor suku cadang pesawat.
Ia telah melobi pemerintah selama bertahun-tahun untuk menurunkan biaya ini agar maskapai penerbangan dapat menurunkan harga tiket. "Kami ingin membuat penerbangan di Indonesia lebih terjangkau," jelasnya.
Fernandes juga berharap agar lebih banyak bandara di Indonesia dibuka untuk penerbangan internasional, terutama bandara di wilayah seperti Sumatra dan Kalimantan, guna memperluas akses bagi wisatawan mancanegara.
Fernandes menegaskan, Indonesia memiliki peluang besar di sektor layanan penerbangan, termasuk kargo dan pemeliharaan pesawat (MRO).
Ia menyebutkan rencana untuk membangun hangar besar di Indonesia dan menciptakan zona perdagangan bebas untuk mendukung industri perawatan dan manufaktur pesawat. "Kami percaya bahwa Indonesia dapat menjadi pusat MRO dan manufaktur pesawat," katanya.
Fernandes juga menyampaikan bahwa AirAsia akan fokus pada pengembangan keberlanjutan di masa depan, meskipun topik tersebut akan lebih banyak dibahas dalam acara Bali Airshow mendatang.
Dengan sejumlah langkah strategis itu, AirAsia berharap dapat terus tumbuh di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi industri pariwisata dan penerbangan Tanah Air. (rpi)