Punya Potensi Energi Hijau Melimpah Hingga 3.600 Gigawatt, Indonesia Siap Ekspor Listrik EBT ke Singapura.
Sumber :
  • Antara Foto

Punya Potensi Energi Hijau Melimpah Hingga 3.600 Gigawatt, Indonesia Siap Ekspor Listrik EBT ke Singapura

Kamis, 5 September 2024 - 15:14 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Upaya Indonesia untuk mengembangkan energi hijau dengan membangun pembangkit listrik dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) mulai membuahkan hasil. Dalam waktu dekat, Indonesia akan mengekspor listrik EBT ke negara tetangga Singapura.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam ajang Indonesia International Sustainibility Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Dia menyebut rencana ekspor listrik dari energi hijau ke Singapura tersebut telah disepakati dalam perjanjian kerja sama internasional kedua negara. Untuk tahap awal, Indonesia akan mengekspor 2 - 3 gigawatt atau sekitar 2.000 - 3.000 megawatt.

"Itu dibilang tadi pertama 2 gigawatt ya, tapi bisa saja berkembang," kata Menko Luhut.

Menko Luhut dalam sesi diskusi menyampaikan, ekspor listrik hijau hasil produksi Indonesia tersebut yang pada awalnya sebesar 2 gigawatt, bisa dikembangkan menjadi 3 gigawatt, mengingat sumber energi terbarukan yang ada di Indonesia melimpah.

"Kita mungkin bisa sampai ke 3 gigawatt, karena banyak potensi di sini," ujar Menko Luhut.

Hal senada ditegaskan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin. Dia menyebutkan bahwa total listrik EBT yang akan diekspor ke Singapura yakni sebesar 2 gigawatt dan ditambah 1,4 gigawatt listrik arus bolak-balik (AC).

"Kalau ga salah totalnya 2 tambah 1,4 gigawatt AC," katanya.

Lebih lanjut Menko Luhut menjelaskan, transaksi penjualan listrik EBT yang dilakukan kepada Singapura tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan elektrifikasi dalam negeri, sehingga tidak membebani kelistrikan nasional.

"Kita lihat lah itu yang paling baik. Kita juga harus lihat kebutuhan dalam negeri. Jangan semua kita ekspor. Nanti kita enggak punya," jelasnya.

Menko Luhut menyampaikan, apabila dikalkulasi dengan pengembangan industri, nilai kerja sama tersebut mencapai puluhan miliar dolar AS. "Dengan industrinya bisa beberapa puluh miliar dolar AS itu. Besar itu," katanya.

Potensi Besar

Dalam ajang yang sama, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa potensi energi hijau di Indonesia masih sangat besar. Oleh sebab itu, pemerintah terus mendorong investasi di energi hijau dengan menawarkan sejumlah insentif.

“Apa yang disampaikan Presiden pagi ini sudah benar, bahwa seluruh potensi energi hijau Indonesia yang sangat melimpah, mencapai lebih dari 3.600 gigawatt ini membutuhkan kolaborasi dan aksi nyata antara negara maju dan negara berkembang,” kata Menko Luhut.

Oleh sebab itu, Indonesia siap bermitra dengan siapa pun untuk memaksimalkan bumi yang lebih hijau, memberikan akses energi hijau yang berkeadilan, serta menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menerbitkan program Percepatan Penerapan Energi Terbarukan (ARED), yang bertujuan untuk memiliki 480 gigawatt kapasitas energi terbarukan pada tahun 2060.

Melalui kemitraan Indonesia dengan Singapura telah mengembangkan industri fotovoltaik surya dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (Battery Energy Storage System/BESS), yang memungkinkan Indonesia untuk mengekspor listrik hijau ke Singapura, yang dihasilkan oleh panel surya yang diproduksi di Indonesia. (hsb)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral