- Antara
Butuh Tiongkok Jadi Mitra Strategis Transisi Energi, DPR Apresiasi Kerja Sama Golkar dengan Partai Komunis China
Jakarta, tvOnenews.com - Menyongsong transisi energi, DPR RI menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan Tiongkok sebagai mitra strategis.
Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti, menilai Tiongkok atau China adalah negara yang memiliki potensi besar dalam investasi dan teknologi untuk mendukung sector transisi energi.
Hal itu disampaikan Dyah Roro saat melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok bersama Pimpinan dan Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.
Roro menekankan bahwa hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menyampaikan tentang peluang investasi di Indonesia dan komitmen global untuk mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
"Kami menyadari bahwa sektor energi menyumbang sekitar 30% emisi, maka dibutuhkan perubahan yang signifikan di Indonesia dan hal ini juga membuka banyak peluang bagi negara seperti Tiongkok untuk terus berinvestasi. Serta, melihat teknologi bersih CCUS (penangkapan dan penyimpanan karbon) yang masih terus kami kembangkan, karena sektor energi kami masih dominan bergantung pada energi fosil," kata Roro dikutip dari Antara, Kamis (5/9/2024).
Kunjungan kerja DPR ke Tiongkok tersebut untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan China, khususnya di bidang perubahan iklim, transisi energi, hingga pendidikan.
Selain itu, kunjungan ini juga bertepatan dengan The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) yang digelar di Bali pada Selasa, 3 September 2024, sebagai ajang penting dalam memperkuat kemitraan energi kedua negara.
Di forum ICEF, Menteri Bahlil menyampaikan komitmennya untuk menjaga stabilitas investasi Tiongkok di Indonesia, khususnya dalam sektor energi.
Menurut Bahlil, sektor energi memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan teknologi dan ekonomi Indonesia.
DPR Apresiasi Kerja Sama Golkar dengan Partai Komunis China
Sementara itu, Roro menambahkan bahwa dalam kunjungan ke Tiongkok, ia sempat bertemu dengan Sun Haiyan, Wakil Ketua Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China (CPC).
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas tentang investasi dalam transisi energi serta kerja sama antarpartai.
Menurut Roro, ia sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Partai Golkar dan Partai Komunis China dalam meningkatkan kapasitas anggota partai.
"Saya tahu bahwa telah ada kerja sama antara Golkar dan CPC berkenaan dengan peningkatan kapasitas bagi anggota partai kedua belah pihak untuk mempersiapkan masa mendatang, hal ini juga sudah diterapkan Partai Golkar melalui Golkar Institute," ungkap Roro.
Roro juga menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang memasuki era bonus demografi, di mana penduduk usia produktif mencapai angka tertinggi.
Hal ini, menurut Roro akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia, karena dapat membuka banyak lapangan kerja, khususnya di sektor industri yang didorong oleh investasi dan kerja sama bilateral.
Semua investasi dan kerja sama tersebut, tentu tidak hanya akan berdampak positif bagi devisa negara, tetapi diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. (ant/rpi)