- Instagram @smindrawati
Tangis Sri Mulyani Pecah saat Sampaikan Wasiat Ekonom Faisal Basri: Pandangan soal Indonesia Beliau Sangat Tulus
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak kuasa menahan air matanya saat melayat ke rumah duka almarhum Faisal Basri.
Sri Mulyani merasa sangat kehilangan teman dekat sekaligus sosok ekonom yang dikenal kritis dan penuh dedikasi terhadap bangsa.
Dalam suasana haru, Sri Mulyani mengenang Faisal Basri yang selama hidupnya selalu memiliki visi dan impian besar untuk Indonesia.
Bendahara Negara itu bercerita tentang kedekatannya dengan almarhum yang sudah terjalin sejak mereka masih sama-sama menjadi peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).
“Saya sama Bang Faisal lama banget berteman, karena beliau 3 tahun di atas saya di UI. Beliau menjadi asisten dosen saya, dan kami masuk LPM bersama-sama. Setelah kembali dari sekolah, beliau jadi kepala LPM, saya jadi kepala pendidikan,” ungkap Sri Mulyani dengan suara bergetar.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa Faisal Basri bukan hanya teman, tetapi juga seorang intelektual yang selalu menginginkan Indonesia dikelola dengan baik.
Di hadapan wartawan, tangis Sri Mulyani pecah saat menceritakan mimpi besar dan 'wasiat' Sang Ekonom.
“Beliau punya passion dan kecintaan yang luar biasa terhadap Indonesia. Setiap pandangan yang beliau sampaikan selalu bertujuan untuk perbaikan, terutama di sektor ekonomi. Waktu saya menjadi menteri, sering sekali saya mendengar pandangan-pandangan beliau yang sangat penting untuk memperbaiki policy dan regulasi,” jelasnya.
Salah satu 'wasiat' penting dari Faisal Basri agar Indonesia terus memperjuangkan ekonomi yang berkeadilan dan memperkuat transformasi sektor ekonomi.
Menurut Sri Mulyani, Faisal sering mengingatkan tentang pentingnya transparansi dan integritas dalam mengelola negara, termasuk dalam hal transformasi Bea Cukai dan Pajak.
“Beliau memberikan banyak masukan kepada kami, terutama soal transformasi Bea Cukai dan Pajak. Beliau selalu mengingatkan agar kami tetap waspada dan kritis, karena selalu ada yang mengamati dan melihat secara teliti apa yang kita lakukan. Itu sangat membantu kami, terutama saya secara pribadi, karena tidak semua hal bisa kita lihat sebagai Menteri. Kritik dan saran dari luar itu sangat penting,” tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengakui bahwa pandangan Faisal Basri selama ini menjadi penyeimbang bagi pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
"Pandangan-pandangan beliau sangat tulus, penuh kecintaan terhadap Indonesia. Kita tahu bahwa semua yang beliau lakukan adalah demi Indonesia yang lebih baik," tutur Sri Mulyani haru.
Dalam penutup pernyataannya, Sri Mulyani berharap agar semangat dan pemikiran Faisal Basri tetap hidup melalui karya-karyanya yang telah banyak berkontribusi untuk negeri ini.
"Indonesia kehilangan sosok besar. Wasiat beliau untuk selalu memperbaiki dan memperjuangkan keadilan ekonomi akan terus menjadi inspirasi bagi kita semua," tutupnya.
Faisal Basri yang juga pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef), meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) dini hari di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta.
Ia meninggal di usia 65 tahun setelah sebelumnya sempat dirawat sejak Senin akibat masalah pada jantung. (rpi)