Ilustrasi grafik harga minyak mentah.
Sumber :
  • Shutterstock

Harga Minyak Mentah Indonesia Diturunkan ke US$78,51 per Barel, Terpengaruh Harga Turunnya Harga Minyak Global

Sabtu, 7 September 2024 - 22:28 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) untuk Agustus 2024 ditetapkan sebesar US$78,51 per barel.

Keputusan ini diambil melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/MG.03/DJM/2024, yang ditandatangani pada 2 September 2024.

Angka ini menunjukkan penurunan dari harga ICP bulan sebelumnya, yaitu US%82 per barel.

Dalam penjelasannya, Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, mengatakan bahwa penurunan harga minyak tersebut sejalan dengan turunnya harga minyak mentah di pasar global.

Hal ini terutama disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap penurunan permintaan, sentimen negatif yang berkembang, serta meredanya ketegangan politik di Timur Tengah.

"ICP bulan ini sudah ditetapkan di angka US$78,51 per barel, turun dari bulan lalu yang mencapai US$82 per barel. Penurunan ini sesuai dengan tren harga minyak global yang dipicu oleh penurunan permintaan dan sentimen pasar, juga meredanya ketegangan politik di Timur Tengah," ujar Agus dikutip dari laman Kementerian ESDM, Sabtu (97/9/2024).

Selain itu, rencana OPEC+ yang akan menghentikan pengurangan produksi minyak secara sukarela pada Oktober 2024 turut mendorong penurunan harga, yang diperkirakan akan meningkatkan pasokan minyak menjelang akhir tahun.

Laporan dari International Energy Agency (IEA) di bulan Agustus 2024 menyebutkan bahwa produksi minyak mentah dunia naik 230 ribu barel per hari (bph) menjadi 103,4 juta bph.

Kenaikan ini seiring dengan kembalinya pasokan dari OPEC+ ke pasar secara bertahap, serta peningkatan dari negara-negara non-OPEC+.

"IEA dan OPEC juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2025. Sebagian besar disebabkan oleh perlambatan ekonomi global, termasuk melemahnya konsumsi minyak di Tiongkok," tambah Agus.

Penurunan harga minyak di kawasan Asia Pasifik juga tak terlepas dari perlambatan ekonomi di Tiongkok. PMI (Purchasing Manager Index) baik untuk sektor manufaktur maupun non-manufaktur menunjukkan penurunan, yang juga berdampak pada merosotnya permintaan minyak dan BBM.

Selain itu, meningkatnya penggunaan kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar gas alam cair turut mengurangi permintaan minyak di negara tersebut.

OPEC juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Jepang untuk tahun 2024 sebesar 0,1%, menjadi 0,2%. Revisi ini terjadi akibat iklim investasi yang melemah di Jepang pada semester pertama 2024.

Berikut adalah perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama dunia pada Agustus 2024 dibandingkan dengan Juli 2024:

  • Dated Brent turun US$4,40 per barel dari US$85,31 menjadi US$80,91.
  • WTI (Nymex) turun US$5,05 per barel dari US$80,48 menjadi US$75,43.
  • Brent (ICE) turun US$5,00 per barel dari US$83,88 menjadi US$78,88.
  • Basket OPEC turun US$6,03 per barel dari US$84,43 menjadi US$78,40.
  • Sementara itu, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia juga mengalami penurunan sebesar US$3,49 per barel, dari US$82 menjadi US$78,51 per barel.

Penurunan harga minyak mentah ini mencerminkan situasi pasar global yang terus berubah, di mana kekhawatiran tentang penurunan permintaan dan pasokan yang bertambah membuat harga minyak tertekan.

Meskipun demikian, perkembangan ini juga memberikan peluang bagi negara-negara pengimpor minyak untuk mendapatkan pasokan dengan harga lebih rendah. Ke depannya, pergerakan harga minyak masih sangat dipengaruhi oleh dinamika global yang kompleks. (rpi)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral