- ANTARA
3 Siasat Bahlil untuk Tingkatkan Lifting Minyak Nasional, Demi Program Prabowo: Harus Ada Intervensi
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa terdapat tiga langkah strategis yang harus dilakukan Indonesia untuk mencapai kemandirian energi.
Salah satu langkah utama adalah meningkatkan eksplorasi sumur minyak baru. Hal ini disebutkan Bahlil dalam sambutannya saat membuka acara Leaders Forum: Masa Depan Energi RI di Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Bahlil menekankan pentingnya eksplorasi sebagai langkah pertama dalam meningkatkan lifting minyak nasional.
"Bagaimana caranya kita meningkatkan lifting minyak kita dengan memakai tiga pendekatan. Yang pertama adalah kita harus segera melakukan eksplorasi, eksplorasi terhadap potensi-potensi sumur-sumur minyak baru," ujar Bahlil.
Optimalisasi Sumur Minyak Eksisting
Langkah kedua yang disoroti oleh Bahlil adalah optimalisasi sumur minyak yang sudah ada. Saat ini, PT Pertamina menguasai sekitar 65 % total lifting minyak nasional, yang menurutnya masih perlu ditingkatkan. Penggunaan teknologi, termasuk Enhanced Oil Recovery (EOR), menjadi salah satu solusi yang dianggap Bahlil bisa meningkatkan produksi minyak.
"Ini harus ada intervensi dari teknologi untuk kita meningkatkan lifting lewat teknologi EOR dan lainnya," lanjutnya.
Identifikasi Sumur Produktif dan Dorongan EBT
Langkah ketiga yang disarankan Bahlil adalah mengoptimalkan potensi dari sumur-sumur ideal yang masih produktif.
Indonesia juga sedang mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu bagian dari upaya mencapai kemandirian energi.
"Sekarang kita sudah mengenal B35, B40, ke depan agar kita dorong menjadi B50. Ini salah satu program daripada Pak Prabowo (Prabowo Subianto)," tambah Bahlil.
Tantangan Indonesia dalam Lifting Minyak
Bahlil mengingatkan bahwa Indonesia dulu pernah mencapai surplus produksi minyak dengan angka 1,6 juta barel per hari, sedangkan konsumsi hanya 700 ribu barel per hari. Namun, kondisi saat ini berbeda. Produksi minyak Indonesia hanya mencapai 600 ribu barel per hari, sementara konsumsi melonjak hingga 1,6 juta barel per hari.
"Oleh karena itu, Indonesia memiliki tantangan yang sangat besar untuk mampu mewujudkan kemandirian energi di masa depan. Inilah tantangan yang paling besar menurut saya yang Indonesia harus lakukan ke depan," pungkas Bahlil.
Langkah-langkah yang disampaikan Menteri Bahlil Lahadalia memberikan gambaran jelas tentang tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mencapai kemandirian energi.
Dari eksplorasi hingga optimalisasi sumur minyak, upaya ini menjadi sangat penting bagi keberlanjutan pasokan energi dalam negeri, termasuk peningkatan pemanfaatan energi terbarukan seperti program biodiesel B50. (rpi)