- BPS
Neraca Perdagangan RI Surplus 52 Bulan Berturut-turut, Agustus 2024 Tembus US$2,90 Miliar
Secara rinci, neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar US$32,54 miliar atau sekitar Rp501,11 triliun.
Sedangkan, sektor migas mengalami defisit sebesar US$13,69 miliar atau sekitar Rp210,83 triliun.
Surplus dan Defisit Berdasarkan Mitra Dagang
Dari sisi mitra dagang, Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan beberapa negara, di antaranya Amerika Serikat sebesar US$1,71 miliar atau sekitar Rp26,33 triliun, India sebesar US$1,08 miliar atau sekitar Rp16,63 triliun, dan Filipina sebesar US$0,85 miliar atau sekitar Rp13,09 triliun.
Untuk Amerika Serikat, surplus perdagangan didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian serta aksesoris rajutan, dan alas kaki.
Sementara dengan India, surplus terbesar disumbang oleh bahan bakar mineral, minyak hewani/nabati, dan besi serta baja. Di Filipina, komoditas penyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral, kendaraan beserta bagiannya, serta lemak dan minyak nabati atau hewani.
Namun, Indonesia juga mengalami defisit dengan beberapa negara, terutama dengan Tiongkok sebesar US$1,10 miliar atau sekitar Rp16,94 triliun, Australia sebesar US$0,55 miliar atau sekitar Rp8,47 triliun, dan Singapura sebesar US$0,31 miliar atau sekitar Rp4,77 triliun.