- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
KKP Siapkan Pabrik Susu Ikan di Pekalongan untuk Dukung Program MBG Prabowo, Tapi Masih Butuh Waktu dan Dana Segini
Indramayu, tvOnenews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang berupaya memperkenalkan susu ikan sebagai alternatif baru yang menggantikan susu konvensional.
Inisiatif ini diiringi dengan rencana membangun pabrik hidrolisat protein ikan (HPI) di Pekalongan.
Langkah ini dianggap sebagai terobosan penting dalam meningkatkan sumber protein di Indonesia.
Susu ikan adalah salah satu produk dari teknologi HPI. Menurut Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP KKP, Widya Rustyanto, pabrik HPI hanya ada di Indramayu. Namun, pabrik tersebut bukanlah pabrik percontohan milik KKP.
"Pabrik HPI saat ini memang di Indramayu ini milik PT Berikan. Tetapi KKP dalam waktu dekat ini akan membangun unit HPI di Pekalongan, Insya Allah mudah-mudahan di bulan November, akhir sudah bisa trial dan bisa membuat produk HPI," kata Widya di Indramayu, Rabu (18/9/2024).
Widya juga menjelaskan, pembangunan satu pabrik HPI membutuhkan anggaran sekitar Rp8 miliar. Rencana ini sebenarnya bukan hal baru, karena telah lama dipersiapkan oleh KKP.
Menurut Widya, pembangunan pabrik di Pekalongan akan dimulai minggu depan.
Kapasitas produksi pabrik tersebut diperkirakan bisa mencapai 2 ton bubuk atau powder HPI setiap bulannya.
"Minggu depan sudah mulai proses pembangunan. Rancangnya nggak cepat, sudah lama. Hasil sama volumenya 2 ton per bulan dalam bentuk powder," ujarnya.
Produk HPI ini nantinya akan menghasilkan berbagai macam olahan berbasis protein ikan, termasuk susu ikan.
Namun, Pekalongan diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun untuk masa uji coba sebelum bisa beroperasi penuh.
Karena itu, dalam waktu dekat produk ini belum bisa ikut berpartisipasi dalam program makan bergizi gratis (MBG).
Saat ini, pabrik HPI milik PT Berikan Protein di Indramayu yang akan menjadi pemasok utama susu ikan untuk program tersebut.
"Kalau dalam waktu dekat dari sini (Indramayu), Pekalongan belum bisa harus trial dulu. Butuh waktu satu tahun," kata Widya.
Meskipun demikian, Widya menyebut bahwa produksi besar-besaran belum direncanakan.
Fokusnya saat ini adalah memastikan ketersediaan produk, dan nantinya akan diusulkan kepada Badan Pangan Nasional dan Badan Gizi.
"Kalau sekarang belum rencana produksi tapi ketersediaannya dulu. Kemudian kita tawarkan kepada Bapanas ini loh ikannya, ini produknya ini, harganya ini. Nanti dari Bapanas dan Badan Gizi yang akan milih," jelasnya.
Langkah KKP dalam mendorong pengembangan pabrik HPI di Pekalongan menunjukkan komitmen untuk memperkuat sumber nutrisi berbasis ikan di Indonesia.
Meskipun masih dalam tahap uji coba, diharapkan inisiatif ini dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan protein di masa depan. (rpi)