Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie berbicara mengisi sesi diskusi di Milken Institute Asia Summit 2024..
Sumber :
  • Istimewa

3 Program Utama Kadin Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Anindya Bakrie Optimis: Termasuk Pemberdayaan UMKM

Kamis, 19 September 2024 - 22:49 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, memaparkan tiga program unggulan untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam rangkaian acara Milken Asia Summit 2024 di Singapura, Anindya Bakrie menyatakan Kadin Indonesia siap berkontribusi dengan inisiatif yang sejalan dengan pemerintahan yang akan datang.

"Kami di Kadin Indonesia fokus pada tiga hal utama. Pertama, memperkuat kemitraan antara publik dan swasta dengan melibatkan lebih banyak BUMN," ungkap Anindya Bakrie, dikutip Kamis (19/9/2024).

Di sela-sela Milken Asia Summit pada Rabu, 18 September 2024, Anindya juga memaparkan bahwa Kadin Indonesia siap bersinergi dengan pemangku kepentingan di tingkat internasional.

"Kedua, kami ingin menjalin kerja sama lebih erat dengan pemangku kepentingan internasional. Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi dan ekspor. Ketiga, kami fokus pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang menyumbang 90% dari total perusahaan di Indonesia," tambahnya.

Ketum Kadin kemudian menyoroti keberlanjutan program-program Presiden Joko Widodo yang akan diteruskan oleh Prabowo.

Menurutnya, kesinambungan ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,5%.

"Fokus Pak Prabowo akan berada pada reformasi struktural, digitalisasi infrastruktur, serta transisi energi dan peningkatan nilai tambah ekonomi," kata Anindya.

Selain itu, Anindya juga berharap pemerintahan Prabowo-Gibran akan mempercepat hilirisasi mineral penting. 

"Indonesia kaya akan mineral penting seperti nikel, tembaga, dan timah, yang merupakan salah satu dari lima terbesar di dunia. Potensi energi terbarukan kita mencapai 500 gigawatt, dan kita memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Semua ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan industri," ujarnya lagi.

Di sisi lain, Anindya juga optimis dengan peluang kebijakan perdagangan bebas (FTA) antara Indonesia dan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Prabowo. 

"Saya pikir Pak Prabowo akan memperkuat FTA dengan AS. Posisi geopolitik Indonesia saat ini memberi kesempatan bagi Presiden Prabowo untuk menegaskan peran Indonesia sebagai pemimpin Global South, dan sebagai penyeimbang antara Timur dan Barat," tambahnya.

Menurut Anindya, rekam jejak Prabowo dalam diplomasi, terutama saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, memberi alasan kuat untuk optimis mengenai masa depan Indonesia.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Kadin dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya turut berpartisipasi dalam sesi diskusi publik bertajuk "Mendorong Transisi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan" di Milken Asia Summit.

Pada diskusi tersebut, Anin (sapaan akrab Anindya Bakrie) menyoroti tren dunia usaha yang mulai beralih ke konsep green-shoring, yakni memindahkan produksi ke lokasi yang menekankan tanggung jawab lingkungan.

Grup Bakrie sendiri menyadari pentingnya memindahkan produksi ke daerah yang berfokus pada tanggung jawab lingkungan, yang sekaligus membuka peluang investasi besar, terutama di Indonesia.

Anindya menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan dari biofuel, tenaga surya, dan panas bumi. Pemerintah menargetkan untuk menghasilkan 23% energi dari sumber terbarukan pada 2025 guna mendukung strategi jangka panjang menuju net-zero emission.

Namun, pihaknya juga menyadari bahwa transisi ke green-shoring memang memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal investasi besar di infrastruktur, teknologi hijau, dan kepatuhan terhadap standar ESG. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:01
01:41
08:10
01:54
03:55
05:35
Viral