Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan tren penguatan pada pembukaan pasar, Jumat (9/8/2024)..
Sumber :
  • Antara

Batal Tembus Level 8.000, IHSG Dipercaya Masih Dalam Tren Penguatan; Tiga Saham Ini Menjadi Rekomendasi Analis

Senin, 23 September 2024 - 08:44 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan kembali menguat pada perdagangan awal pekan ini. Sentimen negatif dari saham di grup usaha Prajogo Pangestu yang pekan lalu sempat mendorong pelemahan indeks, diyakini sudah berakhir.

Pada perdagangan Senin (23/9/2024), Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 7.743 dan resisten di level 8.000. Koreksi yang terjadi akhir pekan lalu diyakini hanya bersifat sementara.

“IHSG mulai mengalami koreksi dan berpotensi menguji support MA20 di 7711. Meski begitu trend masih bullish, masih ada potensi penguatan ke area 8.000 setelah koreksi selesai,” seperti dikutip dari laporan Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas.

Di tengah berlanjutnya tren penguatan IHSG, TIm Riset BRI Danareksa merekomendasikan tiga saham untuk menjadi pilihan trading untuk investor, yakni saham PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA).

Saham ABMM yang terakhri ditutup di level Rp4.300, direkomendasikan beli dengan target harga di kisaran Rp4.520 - Rp4.800. Sedangkan level stop loss untuk saham ABMM berada di level Rp4.150.

Selanjutnya saham ADRO yang terakhir ditutup di level Rp3.690, direkomendasikan beli dengan target harga di rentang Rp3.920 - Rp4.050. Sementara level stop loss untuk saham ADRO berada di level Rp3.570.

Sementara saham MAHA yang terakhir diperdagangkan di level Rp187, direkomendasikan beli dengan target harga Rp197 - Rp206. Sedangkan level stop loss saham MAHA berada di bawah level Rp180.

Selain tiga saham yang direkomendasikan beli, investor diminta untuk sementara menghindari saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Saham kelompok usaha Prajogo Pangestu ini direkomendasikan jual dengan potensi penurunan harga ke level Rp1.000.

Dampak Negatif BREN

Pada perdagangan Jumat (13/9/2024), IHSG melemah cukup signifikan sebesar 2,1 persen dan ditutup pada 7.743. Anjloknya IHSG ini terjadi, setelah sehari sebelumnya ditutup pada rekor tertinggi, dan untuk pertama kalinya ditutup di atas level 7.900.

Pelemahan tajam IHSG di hari Jumat dipicu oleh pelemahan harga saham-saham yang terafiliasi Prajogo Pangestu,seperti BREN (turun 20 persen menjadi Rp8.825), TPIA (turun 10,6 persen menjadi Rp8,050), dan BRPT (turun10,9 persen menjadi Rp1.065).

Anjloknya saham di kelompok usaha Prajogo Pangestu ini, dipucu oleh informasi yang menyebutkan dikeluarkannya saham BREN dari indeks FTSE karena tidak memenuhi persyaratan free float (saham yang beredar di publik). (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
02:42
04:15
00:55
01:03
01:44
Viral