- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Berjuang dari Nol, Marsiyati dan Sa'adi Merangkak Bangkit dari Kemiskinan Lewat PNM Mekaar
Melihat potensi ini, Marsiyati mengajukan pinjaman lanjutan sebesar Rp10 juta dan memperluas usahanya. Ia membeli lebih banyak kambing dan suaminya mulai turut mendukung usaha suaminya sebagai tukang kayu.
Dari hasil usaha tersebut, Marsiyati dan sang suami kini berhasil merenovasi rumah dan sudah memiliki kamar mandi dan lantai keramik.
"Sekarang, saya bisa menyekolahkan anak-anak saya sampai lulus dan bisa membantu suami di usaha mebel," kata Marsiyati bangga.
Lain Marsiyati, lain pula kisah dari Sa'adi Binti Maksum yang juga tinggal di dusun Telemungsari.
Sa'adi memulai usahanya dari kondisi yang juga serba terbatas. Sebelum bergabung dengan program Mekaar, perempuan paruh baya yang tak lancar berbahasa Indonesia ini bekerja sebagai pencari sapu lidi di hutan untuk mencukupi kebutuhan anak dan cucunya.
Hingga pada tahun 2019, ia mendapatkan pinjaman awal sebesar Rp2 juta dari PNM Mekaar dan memutuskan untuk menjadi pengepul sayur di desanya.
"Awalnya saya menanggung semua kebutuhan keluarga dengan menjual sapu lidi. Setelah mendapat pinjaman dari PNM, saya mulai membeli sayur pakis dari para buruh tani di desa," ujarnya.
Saat dikunjungi peserta Journalist Journey, tampak Sa'adi menggelar dagangan sederhananya berupa puluhan ikat sayur pakis dan labu siam.