PT Jasa Marga Tbk Lepas 35 Persen Saham PT JTT, Grup Salim dan Pemerintah Singapura Akhirnya Ikut Jadi Pemilik Tol Transjawa.
Sumber :
  • istimewa, dok Jasa Marga

PT Jasa Marga Tbk Lepas Saham di PT JTT, Grup Salim dan Pemerintah Singapura Akhirnya Ikut Jadi Pemilik Tol Transjawa

Minggu, 29 September 2024 - 13:01 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Setelah mendapat persetujuan pemegang saham, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akhrinya melepas 35 persen saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).  Saham perusahaan pengelola ruas tol Transjawa tersebut dilepas kepada beberapa perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh pemerintah Singapura dan juga Grup Salim.

Pada Jumat (27/9/2024) lalu, Jasa Marga telah menandatangani perjanjian jual beli atau Sales Purchase Agreement (SPA) untuk salah satu anak usahanya JTT. Penandatanganan dilakukan bersama PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), Warrington Investment Pte. Ltd. (Warrington) dan PT Margautama Nusantara (MUN).

Pascaperjanjian tersebut, saat ini saham JTT masih dimiliki mayoritas oleh Jasa Marga sebanyak 65 persen.  Adapun komposisi pemegang saham lain JTT saat ini, adalah sebesar 20,3 persen  dimiliki PT MPTIS, sebesar 10,5 persen dimiliki oleh Warrington dan 4,2  dimiliki oleh PT MUN yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Warrington sebagai pemilik 10,5 persen saham JTT adalah perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh GIC (milik pemerintah Singapura). Sementara, MPTIS dan MUN atau META merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Grup Salim lewat First Pacific.

"Penandatanganan SPA ini tentunya merupakan wujud komitmen kerja sama investasi dalam pengusahaan Ruas Jalan Tol TransJawa, melalui PT JTT sebagai Badan Usaha yang mengelola, kata Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur seusai penandatangan perjanjian jual beli tersebut.

Dia menjelaskan, aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah dilaksanakan pada Rabu (18/9/2024) lalu.

Penjualan sebagian saham JTT, jelas Subakti Syukur, merupakan bagian dari strategi pendanaan yang dilakukan untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif bersifat ekuitas yang akan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang Perseroan sehingga dalam jangka panjang, kapasitas dan kondisi keuangan Perseroan akan tetap stabil seiring beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru.

Dia mengaku, kerja sama investasi ini akan memperkuat fundamental keuangan, membantu Jasa Marga dalam mencapai tujuan strategisnya dan juga sebagai bukti kepercayaan investor menjalin kerja sama strategis di bidang investasi jalan tol.

Mayoritas

Meskipun menggandeng strategic partner dan melepas sebagian saham JTT, Jasa Marga tetap mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali utama di perusahaan pengelola ruas tol Transjawa tersebut dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 65 persen.

“Jasa Marga memastikan bahwa PT JTT masih menjadi bagian dalam kelompok usaha Jasa Marga dan akan terus memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa,” jelas Subakti Syukur.

Subakti Syukur mengatakan, dalam jangka panjang, pengusahaan Jalan Tol Trans Jawa diproyeksi akan terus mengalami pertumbuhan positif seiring dengan pengembangan infrastruktur dan jaringan jalan di berbagai wilayah di pulau Jawa, sehingga tentunya akan menghasilkan value yang optimal bagi pemegang saham dan para stakeholder.

Jasa Marga melaksanakan aksi korporasi berupa kerja sama investasi melalui program Equity Financing PT JTT dengan strategic partner, yang selanjutnya akan bersama-sama mengelola ruas jalan tol di koridor Trans Jawa.

 

Pengelola Tol Transjawa

JTT yang berdiri sejak tahun 2017,  merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola 13 Ruas Tol Trans Jawa sepanjang 676 Km yang terbagi dalam 3 wilayah ruas operasional yaitu wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Jalan Tol Trans Jawa memberikan multiplier effect di berbagai sektor dalam hal kontribusi yang signifikan bagi konektivitas dan perekonomian nasional, terutama meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik), pengembangan kawasan strategis seperti bandara, pelabuhan, kawasan industri, pariwisata serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.

Jalan Tol Trans Jawa merupakan jalur strategis dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun dan memiliki peran vital di masyarakat terutama dalam mendukung mobilitas dalam rangka arus mudik dan balik terutama dalam periode Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru.

Dengan adanya kehadiran strategic partner,Subakti Syukur optimitis Jasa Marga  akan semakin meningkatkan nilai JTT yang juga memberikan dampak positif dalam peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan. (hsb)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:39
02:22
03:02
00:54
01:35
02:15
Viral