Memasuki Bulan Oktober 2024, Harga Emas di Pasar Ternyata Justru Anjlok Setelah Sempat Tembus RekorTertinggi di September.
Sumber :
  • Antara Foto

Memasuki Bulan Oktober 2024, Harga Emas di Pasar Ternyata Justru Anjlok Setelah Sempat Tembus RekorTertinggi di September

Selasa, 1 Oktober 2024 - 10:12 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Tren kenaikan harga emas sepanjang bulan September 2024 lalu ternyata mulai mereda. Memasuki bulan Oktober 2024, harga emas di pasar hari ini mulai terkoreksi seiring dengan turunnya harga emas dunia.

Setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada hari Senin (30/9/2024) di level Rp1,464 juta per gram, harga emas Antam tercatat berhasil menguat hingga 4, 49 persen sepanjang bulan September 2024.

Namun, pada hari Selasa (1/10/2024), harga emas bersertifikasi PT Aneka Tambang Tbk (emas Antam terpantau turun Rp12 ribu per gram. Dikutip dari laman logammulia.com, harga emas Antam terpantau berada di level Rp1,452 juta per gram, turun dibandingkan hari sebelumnya di Rp1,464 juta per gram.

Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam terpantau melemah Rp12 ribu per gram, dari Rp1,304 juta per gram ke level Rp1,292 juta per gram.

Pelemahan harga emas hari ini masih dipicu oleh turunnya harga emas dunia pada perdagangan kemarin. Harga emas dunia melemah seiring dengan meredanya sentimen positif dari penurunan tingkat suku bunga di Amerika Serikat.

Harga Emas Dunia

Pada hari Senin, harga emas dunia di bursa komoditas mengalami koreksi, dimana harga emas di pasar spot terpantau turun 1,2 persen ke level 2.626 dolar AS per troy ounce. Sementara harga emas di bursa kontrak untuk pengiriman bulan Desember 2024 juga terpantau melemah 0,7 persen ke level 2.649 dolar AS per troy ounce.

Meski melemah di akhir September 2024, harga emas dunia tercatat mengalami kenaikan sepanjang kuartal III-2024 sebesar 13 persen. Kinerja kuartalan ini merupakan yang terbaik sejak awal 2020.

Harga emas dunia bahkan sempat menembus rekor tertinggi dalam sejarah pada Kamis (26/9/2024) lalu di level 2.685 dolar AS per troy ounce. Lonjakan harga emas pekan lalu, terutama dipicu oleh sentimen positif dari penurunan suku bunga di Amerika Serikat dan juga meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi di Timur Tengah.

Sejumlah analis menilai, penurunan harga emas kemarin masih merupakan koreksi wajar dimana investor melakukan aksi ambil untung setelah harga naik cukup tinggi. Selain itu, menguatnya pasar saham China juga membuat sebagian investor kembali mengalihkan portofolionya ke pasar saham.

Namun, dalam jangka menengah panjang, harga emas dunia diperkirakan masih akan melanjutnya penguatan hingga menembus level psikologisnya di 3.000 dolar AS per troy ounce. Berlanjutnya pemangkasan suku bunga acuan di Amerika Serikat, diperkirakan membuat minat investor terhadap emas akan tetap tinggi. (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:24
02:29
01:43
08:03
03:06
01:55
Viral