- ANTARA
Pelatihan Digitalisasi UMKM dan Strategi Bertumbuh di Bisnis yang Semakin Kompetitif
Depok, tvOnenews.com-Seratus pelaku usaha di Depok, Jawa Barat antusias mengikuti pelatihan digital yang digelar Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok, Jawa Barat. Digitalisasi diyakini sebagai kunci pelaku Usaha, Kecil dan Menengah (UMKM) bertahan dan tumbuh di tengah iklim dunia usaha yang semakin kompetitif.
Sayangnya tak semua pelaku usaha menyadari pentingnya melek digital. Riset yang dilakukan Delloite Access Economics menyebutkan tak lebih dari 9 persen pelaku bisnis UMKM yang memiliki kapasitas pemasaran digital yang bisa dikategorikan canggih.
Terbanyak, 37% UMKM hanya memiliki kapasitas pemasaran online yang bersifat mendasar seperti akses komputer dan broadband. Sisanya, sebesar 18% UMKM memiliki kapasitas online menengah karena dapat menggunakan website dan medsos. Bahkan masih besar, sekitar 36% UMKM di Indonesia masih berkutat dengan pemasaran konvensional.
Menurut pemateri Dr. Lita Sari Barus menyebut "melek digital" wajib bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)4 karena dapat membantu pebisnis memperluas sebaran pasar sekaligus meningkatkan produksi. "Identitas digital harus dirancang dengan baik," ujar Lita Barus yang juga mengajar di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.
Pentingnya "naik kelas" ke dunia digital juga disebut oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok. Mohamad Thamrin. Pasalnya, pertumbuhan UMKM di Depok termasuk yang paling tinggi di Jawa Barat. Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada sektor makanan dan minuman saja di Kota Depok menurut data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Propinsi Jawa Barat meningkat dari 162.388 pada tahun 2016 menjadi 219.238 pada 2021. Hal yang sama di sector sektor ekonomi yang lain. "Jika semua sudah melek digital, UMKM jadi kekuatan ekonomi yang mensejahterakan rakyat," ujar Mohamad Thamrin.