- istimewa
Strategi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Jaga Daya Beli 185 Juta Orang Kelas Mengengah, Subsidi Energi Hingga KUR Digenjot
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti pentingnya daya beli kelas menengah di Indonesia. Menurut Airlangga Hartarto, daya beli kelas menengah dapat menjaga perekonomian ke depannya.
Airlangga Hartarto menyebut daya beli kelas menengah saat ini sudah menjadi motor penggerak utama dalam ekonomi nasional.
Hal itu dikarenakan jumlah kelas menengah yang saat ini ada sebanyak 185 juta orang.
"Jumlah kelas menengah itu sekitar 63 persen atau sekitar 185 juta orang," kata Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya yang diterima tim tvOnenews, Kamis (3/10/2024).
Airlangga menyebut pihaknya sudah menyiapkan langkah guna mendukung terjaganya daya beli kelas menengah itu.
Subsidi energi menjadi menjadi salah satu jurus jitu yang disiapkan. Menyusul jaminan-jaminan sosial serta bantuan usaha.
"Fondasi awalnya subsidi energi, kemudian jaminan sosial ketenagakerjaan. Kemudian program Kredit Usaha Rakyat," jelas dia.
Airlangga juga menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi nasional. Dia optimis, Indonesia akan terus tumbuh menjadi kekuatan ekonomi global.
Dalam keterangannya, Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia terus menunjukkan kinerja ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen. Hal tersebut dapat tercapai meskipun Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan global, mulai dari pandemi Covid-19, kenaikan harga komoditas, hingga ketidakpastian geopolitik.
"Kita semua mengetahui bahwa Indonesia bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, relatif lebih tinggi dari global rata-rata, karena secara global rata-rata pertumbuhan ekonomi di tahun ini antara 3-3,5 persen. Demikian pula dengan tahun depan. Sehingga dengan pencapaian tersebut, Indonesia menjadi Top 4 di antara negara G20. Apalagi kita menjadi salah satu negara yang paling cepat keluar dari pandemi Covid-19," ujar Menko Airlangga.
Pada tahun 2021, Indonesia berhasil kembali mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen, sementara inflasi berhasil ditekan hingga 2,12 persen pada 2024, dibandingkan dengan 8,36 persen pada tahun 2014. Hal tersebut menandakan bahwa kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga.
Menko Airlangga juga menyebutkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Indonesia juga berhasil ditekan hingga di bawah 1 persen, yang sebelumnya masih di atas 5 persen. Sementara itu, cadangan devisa Indonesia meningkat dari USD100 miliar pada 2014 menjadi USD150 miliar pada 2024. (vsf)