- antara
Kata Menhub Budi Karya Soal Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Karena itu juga, banyak penerbangan di Indonesia terhenti hingga muncullah fenomena bandara kosong.
"Yang kedua sparepart yang tadinya diandalkan itu collapse pada saat COVID-19, bahkan sebagian sparepart itu dari Unisoviet dan Ukraina, tidak didelivery. Sehingga penerbangan kita yang ada di Indonesia bahkan banyak yang tidak beroperasi, ada tongkrongannya, ndak bisa berjalan. Karena sparepart-nya nggak ada. Dan safety-nya tinggi sekali sehingga kita tidak bisa menjalankan itu," jelasnya.
Tak hanya karena pandemic Covid-19, penurunan populasi pesawat dan terbatasnya suku cadang, Budi Karya juga mengatakan bahwa adanya daya beli masyarakat yang mengalami penurunan, maka hal itu juga berdampak pada kemampuan bandara untuk menggunakan layanan penerbangan.
Dalam beberapa kasus, tarif penerbangan harus mencapai batas atas agar leasing dan biaya avtur dapat dibayar.
"Memang harus jujur ya, daya beli masyarakat itu turun. Katakanlah tujuan tertentu, tujuan tertentu harus dipenuhi dengan 70 persen dengan tarif harus batas atas, kalau tidak leasingnya, avturnya tidak bisa dibayar," terangnya.
Menhub menyampaikan bahwa pembangunan bandara yang dilakukan sejak tahun 2014 sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi udara di berbagai daerah di Indonesia.
Saat pembangunan bandara dilakukan, jumlah pesawat sempat mendekati 700 unit, tetapi setelah pandemi, jumlah tersebut merosot tajam menjadi sekitar 300 unit.