- Antara
Penemuan Migas Besar di Morowali Utara oleh Pertamina, Indonesia Timur Jadi Pusat Energi Berikutnya?
Jakarta, tvOnenews.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya, PT Pertamina EP Cepu, baru-baru ini menemukan potensi sumber daya minyak dan gas (migas) yang menjanjikan di sumur Tedong (TDG)-001, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Penemuan ini merupakan bagian dari upaya eksplorasi besar-besaran yang dilakukan oleh Pertamina di kawasan Indonesia Timur.
Dengan adanya penemuan ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan pasokan energi domestik serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menjelaskan bahwa pengeboran sumur Tedong-001 adalah bagian dari rangkaian pengeboran di area frontier, sekaligus pengembangan potensi ekonomi di Indonesia Timur.
Sebelumnya, mereka telah melakukan pengeboran di sumur East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, dan Julang Emas (JLE)-001.
"Pengeboran ini bertujuan untuk membuktikan potensi sumber daya migas dari Batugamping Formasi Minahaki dan Tomori," ungkap Muharram dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (5/10/2024).
Sumur Tedong dibor secara vertikal dengan kedalaman mencapai 2.448 meter. Hasil uji alir dari sumur ini menunjukkan adanya lapisan hidrokarbon dengan ketebalan 163 meter, menghasilkan 15 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan 185 barel kondensat per hari (bcpd).
Muharram optimis bahwa temuan ini dapat menambah pasokan energi nasional selama 15-20 tahun ke depan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan industri di wilayah Sulawesi.
"Ini selaras dengan strategi eksplorasi yang lebih agresif, terutama di wilayah timur Indonesia yang menyimpan potensi besar untuk ketahanan energi nasional," tambahnya.
Wiko Migantoro, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menambahkan bahwa Pertamina sangat fokus pada eksplorasi domestik dengan alokasi investasi sebesar US$390 juta pada tahun 2024.
Wiko juga menyatakan bahwa temuan Tedong bisa menjadi kunci dalam membentuk klaster industri gas domestik di Sulawesi, mirip dengan yang telah ada di Kalimantan Timur.
"Kami bangga dengan pencapaian Subholding Upstream yang memimpin pengembangan klaster gas baru di Sulawesi, mendukung ketersediaan energi bersih di seluruh Indonesia," kata Wiko.
Sebagai informasi, pada tahun 2023, Pertamina berhasil mendapatkan tiga blok eksplorasi baru, dan di tahun 2024 ini jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah.
Di wilayah Sulawesi, Pertamina telah mengelola produksi gas sebesar 664 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan kini sedang dalam proses pengembangan sumur Tedong untuk mendukung produksi lebih lanjut di wilayah tersebut.
Penemuan potensi sumber daya migas di Sumur Tedong oleh Pertamina menambah optimisme akan terciptanya klaster gas domestik baru di Sulawesi.
Dengan fokus eksplorasi di kawasan Indonesia Timur, diharapkan temuan ini bisa memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung perkembangan ekonomi daerah. (rpi)