Logo OJK..
Sumber :
  • Sri Gustina Hasan

OJK Catat Premi Asuransi Kesehatan Melejit hingga Rp19,36 Triliun, Tapi Klaim Terus Membengkak

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:02 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa premi asuransi kesehatan dari sektor asuransi jiwa mengalami peningkatan yang signifikan.

Menurut Ogi Prastomiyono selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, premi asuransi kesehatan dari sektor asuransi jiwa mencapai Rp19,36 triliun hingga akhir Agustus 2024.

Angka premi asuransi itu menunjukkan pertumbuhan sebesar 38,35% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, sektor asuransi umum juga mencatatkan pertumbuhan premi asuransi kesehatan yang cukup menggembirakan.

Total premi dari sektor ini mencapai Rp6,61 triliun, meningkat 27% secara year on year (yoy).

“Walaupun pertumbuhan premi dapat terbilang cukup baik, klaim di kedua sektor ini masih terbilang tinggi dan menjadi concern utama untuk melakukan efisiensi di berbagai lini, mulai dari operasional sampai kepada pemberian layanan medis di rekanan klinik dan rumah sakit,” kata Ogi di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).

OJK terus mendorong perusahaan asuransi untuk memperkuat kapabilitas digital mereka. Salah satunya dengan membangun sistem yang dapat menganalisa data layanan kesehatan yang diberikan kepada pemegang polis.

Selain itu, OJK juga mendesak perusahaan-perusahaan tersebut untuk membentuk Medical Advisory Board (MAB), yang akan memberikan masukan terkait peningkatan efisiensi layanan medis.

Dengan kapabilitas digital yang lebih baik, perusahaan asuransi diharapkan bisa terhubung secara real time dengan sistem manajemen informasi rumah sakit dan klinik rekanan.

Data ini nantinya digunakan untuk melakukan analisa efektivitas dan efisiensi layanan medis, termasuk obat-obatan, yang diberikan kepada tertanggung.

Hasil dari analisis ini akan dikomunikasikan secara berkala kepada rumah sakit melalui mekanisme yang disebut utilization review.

“Analisis ini harus ditopang oleh tim yang memiliki keahlian medis dan database untuk dapat menganalisa dan mengkomunikasikan temuan ke rumah sakit rekanan secara berkala melalui mekanisme utilization review,” ujarnya.

Dengan adanya MAB, perusahaan diharapkan dapat menerima masukan yang berharga terkait layanan medis dan obat-obatan yang berkualitas, namun tetap dengan biaya yang efisien.

Keberhasilan pertumbuhan premi asuransi ini membawa harapan bagi peningkatan layanan kesehatan yang lebih baik dan efisien.

Namun, tantangan besar masih ada dalam hal pengelolaan klaim yang terus meningkat. (ant/rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral