Presiden Jokowi Buka Suara Soal Deflasi Lima Bulan Beruntun, Harga di Pasar dan Daya Beli Masyarakat Jadi Perhatian.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio Trisaputra

Presiden Jokowi: Deflasi dan Inflasi Harus Dikendalikan, Harga di Pasar dan Daya Beli Masyarakat Jadi Perhatian

Minggu, 6 Oktober 2024 - 15:38 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan tentang adanya deflasi yang terjadi lima terakhir. Menurutnya, deflasi maupun inflasi harus dikendalikan dengan baik.

Jokowi meminta fenomena deflasi itu untuk dicari sebab pastinya untuk memastikan kondisi perekonomian stabil.

Penekanan oleh Jokowi, pihak terkait diminta untuk memerika bagaimana kondisi harga barang hingga bagaimana daya beli masyarakat.

Sebab menurut dia, pasokannya barang baik, karena distribusinya baik, karena transportasi tidak ada hambatan.

"Atau karena memang ada daya beli yang berkurang. Pengendalian itu yang diperlukan, keseimbangan itu yang diperlukan," ucap Presiden dikutip dari antara, Minggu (6/10/2024).

Jokowi menegaskan bahwa deflasi dan inflasi harus dikendalikan dengan baik. Hal itu agar tidak merugikan konsumen dan produsen.

"Apapun yang namanya deflasi maupun inflasi itu dua-duanya memang harus dikendalikan sehingga harga stabil, tidak merugikan produsen, bisa petani, bisa nelayan, bisa UMKM, bisa pabrikan, tetapi juga dari sisi konsumen supaya harga juga tidak naik," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini deflasi yang telah terjadi selama lima bulan beruntun ini bukan sinyal negatif bagi perekonomian.

Hal itu karena deflasi disebabkan oleh komponen harga bergejolak (volatile food) yang berkaitan dengan komoditas pangan. Dengan deflasi pangan, maka harga bahan makanan di pasar dalam kondisi stabil atau bahkan menurun.

"Deflasi lima bulan terakhir terutama dikontribusikan penurunan harga pangan. Menurut saya, ini suatu perkembangan positif, terutama terhadap daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10).

Ia mengatakan belanja masyarakat, utamanya kelompok menengah bawah, didominasi oleh belanja makanan. Artinya, harga pangan di pasar yang menurun justru bisa membantu masyarakat menjangkau bahan-bahan makanan dengan lebih murah.

Untuk informasi, BPS mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen (month-to-month/mtm) pada September 2024. Tren deflasi ini telah berlangsung sejak Mei 2024, dengan rincian deflasi 0,03 persen pada Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, dan 0,03 persen pada Agustus.

Adapun, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,84 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (year-to-date/ytd). (vsf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral