Hasil Riset Sebut Lendir Keong Darat Bisa Digunakan untuk Obat Kecantikan, Peluang Baru Industri Kosmetik.
Sumber :
  • antara

Hasil Riset Sebut Lendir Keong Darat Bisa Digunakan untuk Obat Kecantikan, Peluang Baru Industri Kosmetik

Minggu, 6 Oktober 2024 - 20:02 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong upaya pemajuan industri kosmetik dalam negeri dengan melakukan riset bioprospeksi lendir keong darat.

Lendir keong darat diungkap berpotensi besar sebagai sumber daya hayati produk kosmetik.

Diklaim oleh BRIN, lendir keong darat mengandung berbagai senyawa aktif, seperti allantoin, asam glikolat, dan antibakteri alami.

Senyawa-senyawa itu dapat memberikan manfaat signifikan bagi kecantikan dan kesehatan kulit.

Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan BRIN Pamungkas Rizki Ferdian mengatakan produk-produk kosmetik berbahan dasar lendir keong darat yang bisa dihasilkan ialah seperti masker wajah, serum, dan pelembab.

"Ini sudah diproduksi di beberapa negara, termasuk Korea Selatan, dan mendapatkan respon pasar yang baik," ujarnya dikutip dari antara, Minggu (6/10/2024).

Berkaitan Riset bioprospeksi, riset ini adalah kegiatan pencarian sumber daya hayati, baik hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme, untuk tujuan komersial.

Dari beberapa literatur, kegiatan ini dinilai penting untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama di sektor kosmetika, yang saat ini mengalami peningkatan permintaan global terhadap produk berbasis bahan alami.

Dilanjut oleh Pamungkas, penelitian bioprospeksi terkait keong darat masih terbatas di Indonesia. 

Padahal, negara ini memiliki kekayaan biodiversitas luar biasa, termasuk keong darat yang berpotensi menjadi komoditas bernilai tinggi.

Beberapa jenis keong darat di Indonesia, ungkap dia, seperti yang ditemukan di pegunungan Menoreh, Yogyakarta, menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, di antaranya seperti spesies Hemiplecta humphreysiana dan Amphydromus palaceus.

"Lendir H. humphreysiana teridentifikasi mengandung 32 senyawa dari dua jenis pelarut (methanol dan dichloromethane), 19 senyawa terduga, dan 13 senyawa terkonfirmasi," tuturnya.

Pamungkas menilai riset bioprospeksi menggunakan sumber daya hayati sebagai aset dan keistimewaan perlu diungkap manfaatnya, sehingga, memiliki nilai ekonomi.

Ia menegaskan, eksploitasi sumber daya alam jika tanpa konsep berkelanjutan dapat mengakibatkan kepunahan spesies dan kerusakan ekosistem.

Oleh karena itu, ia menyatakan penting bagi Indonesia untuk mengembangkan teknologi yang memungkinkan pembiakan dan produksi senyawa aktif dari keong darat, tanpa merusak populasi di alam liar. (vsf)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral