- Antam
Antam Beli Saham di Smelter Milik Tsingshan, Dana Rp1,6 Triliun Hanya Untuk Saham Minoritas di PT Jiu Long Metal Industry (JLMI)
Jakarta, tvOnenews.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam lewat anak usahanya, telah mengakuisisi 30 persen di PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) senilai 102,5 juta dolar AS, atau sekitar Rp1,6 triliun (kurs 1 dolar AS=Rp15.680). JLMI merupakan perusahaan pemilik smelter nikel di Halmahera yang dikuasai oleh Grup Tshngshan.
Pembelian saham minoritas ini dilakukan oleh Antam melalui anak usahanya yang dikuasai 100 persen yakni PT Gag Nikel (PTGN),yang membeli saham JLMI dari PT Newton International Investment Pte Ltd (NII). NII merupakan perusahaan yang berkedudukan di Singapura dan dikendalikan oleh ETGL (Grup Tsingshan) asal Cina.
Proses jual beli saham ini terungkap dalam prospektus yang disampaikan Antam ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (7/10/2024). “Akta pengalihan saham ditandatangani oleh PTGN dan NII pada tanggal 3 Oktober 2024,” seperti dikutip dari prospektus.
Sehubungan dengan pembelian saham tersebut, sebelumnya PTGN selaku pembeli dan NII selaku penjual telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) pada tanggal 3 Me 2024 lalu.
“Berdasarkan PJBB dan Akta Pengalihan Saham, nilai objek Transaksi Pembelian Saham adalah sebesar 102,5 juta dolar AS,” demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan Antam ke BEI.
Meski telah menggelontorkan dana hingga Rp1,6 triliun, Antam melalui anak usahanya ternyata tidak bisa mengusai atau mengendalikan JLMI. Pasalnya, Antam melalui PTGN hanya menguasai 30 persen saham JLMI, sedangkan pengendali masih tetap dikuasai oleh Grup Tsingshan.
Sejalan dengan besarnya nilai transaksi, maka transaksi pembelian 30 persen saham JLMI oleh PTGN yang secara langsung maupun tidak langsung dikuasai 100 persen oleh Antam, maka transaksi tersebut tergolong material, seperti diatur dalam POJK No.31/2015.