- antara
IHSG kembali Menguat Ikuti Tren Bursa Saham Asia, Perkasa di Level 7.504
Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Senin (7/10/2024).
IHSG naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 8,04 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.504,12.
Sementara, pada kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 927,37.
“Bursa (saham) regional Asia menguat, yang tampaknya didukung oleh sikap pelaku pasar yang merespons kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), sehingga kekhawatiran agak berkurang setelah Presiden Biden mencegah Israel menyerang industri minyak Iran," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari antara.
Diketahui, dari mancanegara, Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa langkah diambil untuk mencegah kenaikan atau lonjakan harga minyak dunia dengan membujuk Israel agar tidak menyerang fasilitas minyak Iran, meskipun secara diplomatik tetap memberikan dukungan kepada Israel jika negara tersebut tidak menyerang target tertentu di Iran.
Di sisi lain, pasar juga masih meyakini bahwa The Fed berpeluang memangkas suku bunga acuannya, meskipun tidak secara agresif.
Hal ini didorong oleh data inflasi yang turun menjadi 4,1 persen dari 4,2 persen pada Agustus 2024, yang menunjukkan gambaran solidnya ekonomi AS.
Dari dalam negeri, posisi cadangan devisa pada bulan September mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menyebutkan bahwa cadangan devisa Indonesia pada September 2024 sebesar 149,9 miliar dolar AS, dibandingkan dengan posisi pada Agustus 2024 yang sebesar 150,2 miliar dolar AS.
Meskipun mengalami penurunan, cadangan devisa ini masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
Bank Indonesia mengungkapkan bahwa cadangan devisa bulan September setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Namun demikian, penurunan ini tetap menjadi perhatian karena dapat berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah dan berdampak pada pembayaran utang negara, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan berpotensi menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 3,46 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 1,51 persen dan 1,48 persen.
Sedangkan, tiga sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 0,57 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 0,52 persen dan 0,13 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IOTF, BUKA, DSNG, LEAD dan HRTA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GRIA, SAPX, DOSS, AYLS dan AKSI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.246.883 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,02 miliar lembar saham senilai Rp11,53 triliun. Sebanyak 315 saham naik 240 saham menurun, dan 241 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 697,09 poin atau 1,80 persen ke 39.332,69, indeks Hang Seng menguat 623,35 poin atau 362,91 persen ke 23.009,77, dan indeks Strait Times menguat 5,99 poin atau 0,17 persen ke 3.595,12.
Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut. (vsf)