Konflik Timur Tengah Ancam Turunkan Jumlah Wisatawan Mancanegara dari Tiga Benua ke Indonesia.
Sumber :
  • antara

Konflik Timur Tengah Ancam Turunkan Jumlah Wisatawan Mancanegara dari Tiga Benua ke Indonesia

Senin, 7 Oktober 2024 - 20:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah diklaim dapat mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut konfik Timur Tengah itu bisa menurunkan minat wisman dari empat benua.

Ketiga benua yang berpotensi turunkan wisman-nya yakni  Amerika, Eropa da Asia, termasuk juga Timur Tengah.

Menurut Sandiaga Uno, penurunan jumlah wisman ke Indonesia dari adanya konflik Timur Tengah dikarenakan penerbangannya yang tertunda, hingga juga harus dialihkan ke rute yang berbeda.

“Beberapa penerbangan bahkan ditunda hingga satu atau dua hari di Timur Tengah,” ujarnya, dikutip dari antara, Senin (7/10/2024).

Dengan berkurangnya jumlah wisman, Sandiaga Uno mengatakan juga berpotensi menimbulkan dampak yang lebih luas bagi industri pariwisata Indonesia.

“Sebagian (wisman) akan menunda kunjungan. Semoga ini tidak berlanjut sehingga tidak berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia,” jelasnya.

Diketahui, Pemerintah Indonesia menargetkan 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2024. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga akhir Agustus, target tersebut sudah tercapai sebesar 63,53 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisman selama Januari - Agustus 2024 telah mencapai 9,09 juta kunjungan, naik 20,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat setahun sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Israel.

Saat konflik Gaza terus berlanjut, Israel dalam beberapa hari terakhir melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon dan membunuh pemimpin Hizbullah.

Sementara itu, Iran meluncurkan serangan rudal terhadap Israel pada pekan lalu sebagai aksi balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan seorang komandan Pengawal Revolusi Iran (IRGC). (vsf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:22
06:01
01:05
02:24
01:17
02:45
Viral