- ANTARA
Jadi Program Unggulan, Prabowo Bakal Lanjutkan Proyek Tol Laut Senilai Rp1.124 Triliun?
Jakarta, tvonenews.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan program tol laut tetap dilanjutkan sebagai bagian dari rencana strategis di era pemerintahan Prabowo Subiant.
"Yang jelas bagi kami, dari Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bahwa tol laut ini akan kami mohonkan untuk tetap dipertahankan (di pemerintahan baru)," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Hartanto di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Hartanto menuturkan bahwa tol laut ini merupakan program unggulan karena bisa menekan disparitas harga untuk wilayah Indonesia timur khususnya di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).
"Program tol laut merupakan program yang unggulan, di mana tentu konektivitas lebih tercapai, terjangkau, lalu tujuan disparitas harga," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa Kemenhub telah mengajukan anggaran untuk program tol laut sebesar Rp1.124 triliun pada 2025.
"Indikasi dari semua itu, kami sudah mengajukan anggaran untuk tahun 2025, sehingga kemungkinan tol laut ini masih jalan. Memang anggaran kan belum ketuk palu, tapi sudah kita ajukan dan nanti di bulan Desember baru kita lihat betul anggaran itu," jelasnya.
Dia berharap agar transportasi tol laut ini tetap berjalan meskipun masih ada yang harus dioptimalkan.
"Memang, kami sadar masih ada beberapa kekurangan terkait misalnya penyediaan kapal, lalu juga ketepatan waktu dan sebagainya. Ini kami terus coba untuk sempurnakan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa trayek muatan dan armada kapal dalam program tol laut mengalami peningkatan signifikan, khususnya di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan), guna mendukung distribusi logistik yang lebih efisien.
"Tahun 2015, kami memulai layanan tol laut yang menghubungkan titik-titik di barat dan timur, dari awalnya 3 trayek menjadi 39 trayek di tahun 2024," kata Budi.
Sedangkan untuk jumlah kapal yang awalnya pada tahun 2015 hanya sebanyak 3 unit kapal kini juga telah berkembang menjadi 39 kapal pada tahun 2024.
Sementara jumlah pelabuhan singgah dari awalnya pada tahun 2015 hanya sebanyak 11 pelabuhan berkembang menjadi 114 pelabuhan pada tahun 2024.(ant/nba)