Kembali Melemah 0,58 Poin, IHSG Diprediksi Menguat Seiring Sentimen Domestik dan Global

Sementara itu Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan September 2024 ini berada di level 123,5 atau lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 124,4. Ini sejalan dengan data deflasi bulanan yang terjadi dalam 5 bulan beruntun hingga September 2024.

Kemudian dari mancanegara, para pelaku pasar menunggu rapat risalah FOMC nanti malam, dengan isyarat pemangkasan suku bunga berpotensi masih akan terjadi dalam beberapa pertemuan ke depan.

The Fed diperkirakan melanjutkan pemangkasan suku bunga 25 bps lanjutan pada FOMC November mendatang. Lalu dari Asia, Jepang melaporkan posisi Cadangan Devisa (Cadev) pada bulan September ini berada di level 1,24 triliun dolar AS atau naik sekitar 19,14 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya dan menjadi level tertinggi sejak April 2024.

Selain itu cadangan emas mencapai 71,52 miliar dolar AS, atau lebih tinggi dari Agustus 2024 yang hanya sebesar 68,36 miliar dolar AS.

Namun saham di bursa AS mengalami rebound seiring dengan penurunan harga minyak dan investor mengevaluasi ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Lalu, Indeks S&P 500 naik 0,97 persen dan ditutup di 5.751,13, sementara itu Nasdaq Composite naik dari 1,45 persen menjadi 18.182,92. Kemudian Indeks Dow Jones Industrial Average semakin bertambah menjadi 126,13 poin, atau 0,3 persen dan berakhir di 42.080,37.

Pagi ini, bursa saham regional Asia seperti indeks Nikkei menguat 300,30 poin atau 0,77 persen ke level 39.237,80 indeks Hang Seng menguat 126,96 poin atay 0,61 persen ke level 21.053,75, dan indeks Straits Times melemah 102,57 poin atau 2,94 persen ke 3.387,20.