- tvOne
BI Perkirakan Kinerja Sektor Manufaktur Melambat Pada Kuartal III 2021
Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan kinerja sektor industri pengolahan atau manufaktur berpotensi melambat pada kuartal III 2021. Perlambatan kinerja ini terindikasi dari Prompt Manufacturing Index - Bank Indonesia (PMI-BI) yang sebesar 49,89 persen. Padahal kinerja sektor manufaktur pada kuartal II-2021 masih berada pada fase ekspansi dengan PMI-BI di level 51,45 persen.
Penurunan PMI-BI ini disebabkan oleh penurunan mayoritas pembentuknya, terutama volume produksi, volume persediaan barang jadi dan jumlah tenaga kerja yang berada pada fase kontraksi.
Bank Indonesia menduga penurunan indeks sebagai tolok ukur ekspansi usaha ini merupakan imbas dari penerapan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali yang berlaku sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021.
Mayoritas subsektor diperkirakan melambat, terutama subsektor Kertas dan Barang Cetakan, subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, dan subsektor Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya.
Penurunan terdalam terjadi pada sub sektor Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya, yakni sebesar 47,08 persen. Kondisi sejalan dengan pengetatan mobilitas saat PPKM Jawa Bali. Kontraksi juga dialami subsektor Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki.
Sebagai informasi, PMI-BI merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum mengenai kondisi sektor industri di Indonesia berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha. PMI-BI merupakan indeks komposit yang diperoleh dari lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, kecepatan waktu pengiriman dari pemasok,dan volume persediaan .
Indeks di atas 50 membrikan sinyal ekspansi usaha, sedangkan di bawah 50 memberikan sinyal adanya kontraksi. (ari/prs)