Kemendag 38 Kontrak Bisnis Internasional Senilai US$ 863 Juta dalam Sehari, Ada Kopi Hingga Sawit.
Sumber :
  • antara

Kemendag: 38 Kontrak Bisnis Internasional Senilai US$ 863 Juta dalam Sehari, Ada Kopi Hingga Sawit

Kamis, 10 Oktober 2024 - 20:50 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan ada 38 kontrak kerjasama bisnis internasional tercipta lewat Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 hari kedua, Kamis (10/4/2024).

38 kontrak kerjasama bisnis internasional itu terhimpun dari pembeli tau buyer dari 13 negara bersama sejumlah pelaku usaha di Indonesia.

Adapun nilai kerjasama bisnis yang tercipta senilai 863 juta dolar AS.

Jumlah itu menjadi penambah setelah pada hari pertama yang tercatat ada 183 kesepakatan bisnis dengan nilai mencapai 15,32 miliar dolar AS, antara pelaku usaha Indonesia dan para importir dari 20 negara.

"Hari ini, kita menyaksikan penandatanganan 38 kontrak kerja sama bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan mitra dari 13 negara dengan nilai total mencapai 863 juta dolar AS," ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional Kemendag Bara Hasibuan.

Pembeli asing yang menandatangani kontrak kerja sama berasal dari Italia, Persatuan Emirat Arab, Kanada, Mesir, Arab Saudi, Kamerun, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Australia, Nigeria, Chili dan Malaysia.

Sementara itu, pembeli dengan kontrak terbesar berasal dari Mesir untuk produk biji kopi, bubuk kakao, dan minyak kelapa sawit.

Bara mengapresiasi perwakilan perdagangan RI dan para pelaku usaha Indonesia yang telah menunjukkan dedikasi, semangat dan inovasi dalam membangun hubungan bisnis dengan mitra internasional.

Bara juga menekankan penandatanganan kontrak kerja sama ini hanyalah permulaan. Menurutnya, keberhasilan sesungguhnya tercermin dari tindak lanjut dan realisasi komitmen yang telah disepakati.

“Saya mengajak semua pihak untuk terus menjaga komunikasi yang baik dan efektif untuk merealisasikan dan mengoptimalkan manfaat dari kerja sama yang diinisiasi. Mari terus berinovasi, memperluas jaringan, dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata Bara. (vsf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:13
01:01
00:53
02:19
02:59
02:36
Viral