Indonesia Siap Jadi Produsen Elektronik Rumah Tangga Terbesar di Dunia Setelah Tiongkok.
Sumber :
  • Antara Foto

Indonesia Siap Jadi Produsen Elektronik Rumah Tangga Terbesar di Dunia Setelah Tiongkok

Jumat, 11 Oktober 2024 - 12:40 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia diperkirakan bakal menjadi produsen elektronik rumah tangga terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Hal ini terjadi karena adanya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dengan Presiden Hamilton Beach, Scott Tidey pada 25 Mei 2023 di Detroit, Amerika Serikat.

Pada pertemuan tersebut, ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Hamilton Beach dengan PT Borine Technology Indonesia senilai 50 juta dolar AS.

"Kementerian Perdagangan mendukung rencana Hamilton Beach untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi produk elektronik rumah tangga terbesar setelah Tiongkok," ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bara Krishna Hasibuan melalui keterangan yang diterima di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (11/10/2024).

Kemudian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali bertemu dengan Presiden Hamilton Beach di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di ICE BSD, Tangerang untuk semakin meyakini kesepakatan tersebut. 

Bara menyebutkan bahwa Hamilton Beach merasa sangat puas terhadap kualitas produk elektronik Indonesia. Maka dari itu, perusahaan tersebut akan meningkatkan komitmen pembelian produk elektronik dari Indonesia menjadi 100 juta dollar per tahun. 

"Ini sejalan dengan strategi diversifikasi yang dilakukan Hamilton Beach dalam rangka mempertahankan pangsa pasarnya sebagai merek terbesar di kawasan Amerika Utara," kata Bara. 

Di sisi lain, Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Dhonny Yudho Kusuma mengatakan bahwa saat ini Hamilton Beach mulai mengalihkan negara pemasok produk elektroniknya dari Tiongkok ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang di masa depan akan menjadi salah satu tempat produksi utama. 

Proses pengalihan pemasok produk elektronik ini sudah terjadi sejak tahun 2023. Keputusan pengalihan produksi ke Indonesia juga diikuti oleh beberapa perusahaan pesaing Hamilton saat ini. 

Selain itu, salah satu faktor yang mendukung pengalihan tersebut ialah infrastruktur Indonesia yang memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan bahan baku serta melakukan ekspor.

Apalagi saat ini Indonesia mendapatkan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dengan lebih dari 3.500 produk mendapatkan tarif 0 persen di bawah GSP. 

"Ini menjadi daya saing produk Indonesia, khususnya untuk ekspor tujuan kawasan Amerika Utara," ucap Dhonny. (ant/nsp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral