Pemerintah Bakal Lakukan Hal Ini Untuk Tekan Biaya Rp500 T per Tahun Impor Minyak.
Sumber :
  • Istimewa

Pemerintah Bakal Lakukan Hal Ini Untuk Tekan Biaya Rp500 T per Tahun Impor Minyak

Selasa, 15 Oktober 2024 - 10:16 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Bahlil Lahadalia selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan saat ini Indonesia mengeluarkan Rp500 triliun per tahun untuk biaya impor energi, diantaranya adalah impor minyak

Hal ini disampaikan Bahll dalam sambutan di acara Rakornas REPNAS 2024, di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). 

"Lifting kita turun, kita tekor terus. Setiap tahun kita habiskan devisa kita Rp500 triliun, makanya nilai tukar dolar kita terhadap rupiah agak sedikit maju mundur. Karena memang hukum permintaan penawaran terjadi terhadap dolar," jelas dia.

Pada tahun 1996 dan 1997, Indonesia mampu untuk memproduksi 1.000.600 barel minyak per hari, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara. Namun pasca-reformasi, produksi minyak terus mengalami penurunan. 

Saat ini, produksi minyak nasional tinggal 600 ribu barel per hari. Sementara konsumsi minyak Indonesia mencapai 1 juta barel per hari. Hal ini menyebabkan Indonesia harus mengimpor sekitar 900 ribu hingga 1 juta barel per hari. 

Ada beberapa pola yang bisa dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak, pola pertamanya adalah sumur-sumur minyak yang menganggur (idle) harus diaktifkan kembali. 

"Jadi, bagaimana caranya untuk kita menuju kepada kedaulatan energi? Menekan lifting dengan tiga pola," kata Bahlil.

Kementerian ESDM mencatat sekitar 44.900 sumur minyak di Indonesia, dengan 16.600 di antaranya dalam kondisi menganggur. Dari jumlah tersebut, ada 5.000 sumur bisa dioptimalkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional. 

Langkah keduanya ialah sumur yang berjalan atau aktif, harus diintervensi dengan teknologi agar bisa meningkatkan kapasitas. Upaya berikutnya adalah bagaimana mempercepat eksplorasi. 

"Memang kita harus melakukan apa yang disebut dengan eksplorasi. Nah eksplorasi ini sudah banyak di wilayah-wilayah Timur, dan ini cost-nya tinggi sekali dan butuh waktu cepat," tegasnya. 

Untuk mendukung hal tersebut, Bahlil mengaku bahwa pihaknya saat ini akan memangkas beragam regulasi yang menghambat proses akselerasi dari pada eksplorasi untuk menarik investor. 

"Dari 320 izin sekarang tinggal 140 izin, kita akan pangkas lagi, kita akan perpendek dengan waktu yang tepat, supaya apa? Investor bisa masuk Kalau tidak ada tawaran yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara yang lain, bagaimana investor bisa masuk," ujarnya pula.

Selain itu Bahlil juga menyebut saat ini Presiden Terpilih Prabowo Subianto juga mendorong adanya peralihan penggunaan bahan bakar kendaraan dari fosil ke energi baru terbarukan. Hal ini akan diimplementasikan melalui penggunaan kendaraan listrik. 

"Kalau ini mampu kita lakukan, kemudian kita geser sebagian untuk menuju kepada energi baru terbarukan dengan mengoptimalkan mobil-mobil listrik dan motor listrik, ini adalah bagian dari kedaulatan energi, jika ini kita mampu lakukan insya Allah clear," pungkasnya. (ant/nsp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:57
02:35
05:18
01:38
02:23
03:56
Viral