Ilustrasi pesawat.
Sumber :
  • Freepik

Imbas Konflik Geopolitik yang Kian Memanas, Maskapai AS Ini Hentikan Penerbangan ke Israel Sampai 2025

Rabu, 16 Oktober 2024 - 12:55 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Delta Air Lines, salah satu maskapai asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan bahwa pihaknya memberhentikan penerbangannya ke Israel dari Bandara JFK, New York, dan Bandara Tel Aviv hingga Maret tahun depan. 

Tidak hanya Delta Air Lines, beberapa maskapai AS lainnya juga menghentikan penerbangan mereka ke Israel dan Lebanon karena konflik antar kedua negara yang kian memanas akhir-akhir ini. 

Kemudian, maskapai menjadwalkan ulang perjalanan mereka ke daerah sana, dan menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang imbas konflik yang memanas. 

Sebagai informasi, Israel dilaporkan menyerang posisi UNIFIL, misi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon yang menyebabkan beberapa personilnya terluka dan memicu kecaman luas dari komunitas internasional. 

“Dalam kapasitas kami sebagai negara kontributor Pasukan Sementara PBB di Lebanon, kami sepenuhnya mendukung misi dan upaya UNIFIL," bunyi pernyataan yang diunggah melalui platform X (dulu Twitter).

Ke-40 negara, termasuk Prancis, Turki, Indonesia, Irlandia, China, dan Inggris, telah menandatangani surat resmi yang mengutuk keras serangan Israel.

“Kami mengutuk serangan yang baru-baru ini terjadi terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL. Serangan tersebut harus segera dihentikan dan dilakukan investigasi menyeluruh,” tegas pernyataan tersebut.

Pada perkembangan lain, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bicara langsung dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. Austin menyampaikan "kekhawatiran mendalam" terkait serangan Israel yang terus berlanjut terhadap UNIFIL serta tewasnya dua tentara Lebanon.  

Di sisi lain pada ringkasan dari Pentagon, Austin menekankan betapa pentingnya penghentian segera aksi militer Israel di Lebanon selatan serta mendesak pendekatan diplomatik untuk menyelesaikan ketegangan. 

Austin juga menyoroti urgensi perlindungan terhadap pasukan penjaga perdamaian yang telah menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.  Hingga kini, belum ada respons resmi dari Israel terkait desakan internasional untuk menghentikan serangan dan mematuhi hukum internasional yang melindungi pasukan penjaga perdamaian. (ant/nsp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
02:30
05:51
03:16
03:36
00:44
Viral