- Viva/M. Sholihin
Penyelamatan Industri Keramik dari Gempuran China, ASAKI Optimis Dukung Program 3 Juta Rumah dari Prabowo-Gibran Berkat Aturan BMAD dan SNI
Jakarta, tvOnenews.com - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) menyambut positif kebijakan baru berupa Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yang diterapkan pemerintah pada 14 Oktober 2024.
Langkah ini diyakini menjadi angin segar bagi industri keramik nasional yang telah lama menghadapi tekanan dari produk impor dan gempuran produk ilegal dari China.
Selain itu, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib juga diharapkan mampu memperkuat posisi industri dalam negeri.
Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto, dalam pernyataannya pada Rabu, menyebut bahwa kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi industri keramik Indonesia dari praktik dumping oleh produk impor.
Ia menjelaskan, penerapan BMAD adalah momen penting bagi kebangkitan industri keramik yang selama hampir 10 tahun terpuruk akibat dumping.
Banyak pabrik yang harus menghentikan produksi, dan tingkat utilisasi industri keramik turun drastis. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan industri bisa kembali tumbuh.
"Kami berharap perpanjangan Bea Masuk Tindakan Pengamanan atau safeguard juga bisa tepat waktu di November mendatang," ujar Edy dikutip dari Antara, Rabu (16/10/2024).