Ilustrasi udara jakarta.
Sumber :
  • Antara

OJK Minta Perbanyak Energi Bersih Untuk Tingkatkan Daya Saing Pasar Karbon di Asia

Jumat, 18 Oktober 2024 - 03:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Lufaldy Ernanda selaku Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa banyak menggunakan energi bersih adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing pasar karbon Indonesia, terutama di wilayah Asia.

Ia menyebut sebenarnya banyak investor dari luar negeri yang ingin menanamkan modal mereka di Indonesia, namun mereka merasa ragu karena mempertimbangkan seberapa bersih sumber energi yang tersedia.

“Investor itu sebenarnya banyak yang mau masuk ke Indonesia, tapi ternyata salah satu poin yang mereka lihat adalah seberapa bersih energi kita,” ujar Lufaldy Ernanda di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Maka dari itu, Lufaldy meminta para pemangku kepentingan di Indonesia agar fokus untuk mengembangkan berbagai sumber energi bersih agar bisa menarik investasi.

“Jangan sampai kalah sama Vietnam contohnya, karena mereka fokus dengan energi bersih Kemudian banyak-banyak renewable energy (sumber energi terbarukan) dibangun, sehingga investasi itu akan lebih menarik,” ucapnya.

Lufaldy menyatakan bahwa kini sebenarnya sudah banyak pelaku industri di Indonesia yang melakukan perhitungan baseline emisi.

Maka dari itu pihaknya sangat optimis bahwa Indonesia bisa mengadopsi ekosistem perdagangan karbon yang lengkap pada awal tahun mendatang.

“Kita lihat nanti, di awal 2025, mudah-mudahan nanti kalau semuanya berjalan lancar, kita akan mengadopsi suatu perdagangan karbon yang ekosistemnya sangat lengkap,” imbuhnya.

Aplikasi Perhitungan dan Pelaporan Emisi Ketenagalistrikan (APPLE-GATRIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahwa volume transaksi karbon PLTU Batu Bara melalui Sistem Perdagangan Emisi (Emission Trading System/ETS) mencapai 7,04 miliar ton CO2 ekuivalen (CO2e) dengan nilai transaksi Rp82,87 miliar pada 2023.

Di sisi lain, OJK mencatat sejak diluncurkannya bursa karbon Indonesia pada 26 September 2023 hingga 27 September 2024, nilai perdagangan bursa karbon mencapai Rp37,06 miliar dengan volume perdagangan karbon mencapai 613.894 ton CO2e. (ant/nsp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:59
01:35
01:19
00:33
02:13
02:38
Viral