Freeport Berhasil Menjual 17,76 Ton Emas Sepanjang Kwartal I-2024, Nilainya Hampir Mencapai Rp20 Triliun.
Sumber :
  • Antara Foto

Saat Harga Emas Dunia Tembus Rekor, Freeport Berhasil Menjual 45,8 Ton Emas dari Papua, Nilainya Ternyata .....

Rabu, 23 Oktober 2024 - 16:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Lonjakan harga emas dunia yang terjadi dalam setahun terakhir, terus mendorong kinerja PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan tambang emas dan tembaga di Papua ini berhasil menjual 45,8 ton emas selama periode Januari - September 2024.

Hal tersebut terungkap dalam paparan kuartal III-2024 yang disampaikan oleh Chairman Freeport McMoran, Richard Adkerson, Selasa (22/10/2024). Freeport McMoran merupakan pemegang kendali serta pemegang 48,76 saham PTFI.

Dalam paparannya terungkap bahwa, selama periode Januari - September 2024, PTFI menjual 1.474 ribu troy ounce emas, atau setara dengan 45,84 ton (1 kg = 32,15 troy ounce). Jumlah penjualan ini naik 27,8 persen dibandingkan dengan penjualan emas selama Januari - September 2023 sebesar 1.153 ribu troy ounce.

Pertumbuhan penjualan emas ini ditopan oleh terjaganya produksi emas Freeport di Papua yang mencapai 1.409 ribu troy ounce hingga September 2024, atau naik tipis dibandingkan produksi hingga September 2023 yang tercatat 1.409 ribu troy ounce.

Bukan hanya melonjak dari sisi volume penjualan, Freeport juga diuntungkan dari naiknya harga emas dunia. Rata - rata harga jual emas PTFI di hingga triwulan III-2024 tercatat sebesar 2.362 dolar AS per troy ounce, dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar 1.932 dolar AS per troy ounce.

Dengan harga jual yang meningkat hingga 36 persen tersebut, maka total nilai penjualan dari 45,84 ton emas Freeport selama periode Januari - September 2024 telah mencapai 3,48 miliar dolar AS atau setara dengan Rp54,3 triliun (kurs Rp15.600/dolar AS).

“Selama kuartal ketiga, tim global kami berhasil menghasilkan marjin dan arus kas yang kuat, mencapai target produksi, dan melanjutkan fokus pada produktivitas dan kontrol biaya, dan mengembangkan inisiatif untuk pertumbuhan di masa depan,” jelas Richard Adkerson.

Kuartal III-2024

Khusus untuk kuartal III-2024, Freeport berhasil memproduksi 451 ribu troy ounce emas atau setara dengan 14,0 ton emas. Jumlah ini turun 15 persen dibandingkan dengan produki emas di kuartal III-2023. Turunnya produksi emas ini disebabkan oleh kondisi cuaca di Papua yang kurang kondusif untuk aktivitas penambangan.

Meski aktivitas produksi mengalami penurunan, total penjualan Freeport yang sempat tertahan akibat tertundanya izin ekspor kembali meningkat di kuartal III-2024 dan tercatat mencapai 554 ribu troy ounce, dibandingkan dengan penjualan kuartal III-2024 sebesar 395 ribu troy ounce.

Dalam tiga bulan periode Juni - September 2024, Freeport berhasil menjual 554 ribu troy ounce emas atau sekitar 17,23 ton emas senilai 1,42 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp22,20 triliun.

Selain naiknya volume penjualan emas, Freeport juga diuntungkan dari naiknya harga emas dunia, dimana rata - rata harga jual emas Freeport di kuartal III-2024 yang tercatat sebesar 2.569 dolar AS per troy ounce, dibandingkan dengan harga jual di kuartal III-2023 sebesar 1.898 dolar AS per troy ounce.

Tembaga Lebih Besar

Selain penjualan emas, tambang Freeport di Papua juga menghasilkan tembaga dalam jumlah yang bahkan jauh lebih besar. Selama kuartal III-2024, Freeport berhasil memproduksi 439 juta pound atau setara dengan 199 ribu metrik ton. Produksi ini, naik tipis dibandingkan dengan produksi kuartal III-2023 sebesar 436 juta pound.

Sementara, volume penjualan tembaga Freeport di Papua pada kuartal III-2024 tercatat sebesar 426 juta pound atau sekitar 193 ribu metrik ton, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar 430 juta pound.

Meski volume penjualan dan produksi relatif stagnan, Freeport diuntungkan dari melonjaknya harga jual tembaga di kuartal III-2024 yang tercatat sebesar 4,29 dolar per pound, atau naik sekitar 13,8 persen dari harga jual tembaga di kuartal III-2023 sebesar 3,77 dolar AS per pound.

Dengan kenaikan harga jual tembaga, maka Freeport berhasil mencatat nilai penjualan tembaga sebesar 1,83 miliar dolar AS, atau sekitar Rp28,5 triliun. Jumlah ini bahkan lebih tingginya dari nilai penjualan emas Freeport di kuartal III-2024 yang hanya sekitar Rp22,20 triliun.

Ke depannya, Richard Adkerson optimistis bahwa kontribusi tembaga terhadap penjualan Freeport akan terus meningkat, seiring dengan naiknya permintaan tembaga untuk kepentingan pembangunan data center di tingkat global.  (hsb)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:45
03:09
02:02
00:54
01:36
03:47
Viral