Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono.
Sumber :
  • tim tvOne

Strategi Intervensi KKP Dorong Ekonomi Biru dan Kesejahteraan Nelayan, Ini Rencana Menteri Trenggono

Kamis, 24 Oktober 2024 - 23:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan bahwa sektor kelautan dan perikanan akan dibangun melalui strategi intervensi pemerintah (government intervention model).

Strategi ini penting untuk mendukung keberlanjutan program Ekonomi Biru yang menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dengan pendekatan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat perikanan secara signifikan.

Dengan langkah ini, pemerintah akan mengambil peran lebih besar dalam pengembangan infrastruktur perikanan. Ini termasuk sarana yang mendukung keberlangsungan sektor tersebut.

Infrastruktur yang lebih baik diharapkan bisa mendorong pertumbuhan produktivitas para nelayan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat nasional.

“Kalau intervensi pemerintah dilakukan, saya punya keyakinan sektor ini bisa maju pesat. Strategi seperti ini juga dijalankan di negara-negara lain di dunia,” ujar Menteri Trenggono di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Selama menjabat di periode sebelumnya, Trenggono sudah menerapkan strategi ini dengan membangun Kampung Nelayan Modern di Biak, Papua.

Kampung Samber-Binyeri menjadi salah satu lokasi transformasi, dari yang sebelumnya tradisional menjadi lebih modern dan produktif.

KKP telah membangun berbagai fasilitas seperti balai pelatihan, gudang pendingin ikan, dermaga, hingga pusat kuliner di sana. Kapal juga dibagikan untuk mendukung nelayan agar lebih berdaya saing di sektor ini.

Trenggono menjelaskan bahwa intervensi ini diharapkan dapat menaikkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya. 

Salah satu targetnya adalah meningkatkan nilai tukar nelayan dan pembudidaya hingga mencapai 200.

Saat ini, nilai tukar tersebut berada di kisaran 104-106, yang masih dianggap sebagai kelompok yang berada dalam kemiskinan.

Nilai tukar nelayan atau pembudidaya menunjukkan perbandingan antara harga yang diterima dari penjualan hasil ikan dengan harga kebutuhan yang harus dibayar nelayan.

Nilai ini menjadi indikator penting untuk menilai daya beli mereka.

“Hitungan saya sebetulnya itu bisa mencapai di atas 200 dan ini adalah salah satu target saya,” tambah Menteri Trenggono dengan penuh keyakinan.

Trenggono percaya bahwa meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya akan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas sektor perikanan.

Jika produktivitas meningkat, kontribusi sektor ini terhadap ketahanan pangan nasional akan semakin besar.

Selain meningkatkan kuantitas, kualitas hasil perikanan juga akan lebih baik.

Selama empat tahun kepemimpinannya, Trenggono telah mengembangkan empat model budidaya berkelanjutan, yaitu budidaya lobster di Batam, udang vaname di Kebumen, rumput laut di Wakatobi, dan nila salin di Karawang.

Pada model ini, pemerintah berperan dari hulu hingga hilir, termasuk dalam pembangunan infrastruktur dan pendukung lain yang dibutuhkan.

Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen dari pemerintah, program ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan sektor perikanan, tetapi juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup nelayan dan pembudidaya.

Dengan strategi intervensi pemerintah yang kuat, program Ekonomi Biru diharapkan bisa mendorong sektor perikanan Indonesia menjadi lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Kesejahteraan nelayan dan pembudidaya yang meningkat akan menjadi bukti nyata keberhasilan langkah ini dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih baik. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:07
09:05
03:23
09:31
01:13
01:41
Viral