- Ist
Kementerian ESDM Sebut Biodiesel Bisa Hemat Rp120 Triliun dari Ketergantungan BBM, Bahlil Ungkap Tantangannya
Selain itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan bahwa pemanfaatan biodiesel terus menunjukkan peningkatan setiap tahun.
"Tren kenaikan tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi dengan memanfaatkan biodiesel, yang rasio campurannya juga terus akan ditingkatkan, yang sekarang sudah B35, akan ditingkatkan menjadi B40, kemudian B50 hingga B60," ungkap Agus.
Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pemanfaatan biodiesel telah mencapai 9,3 juta kiloliter (KL) pada tahun 2021 dan 10,45 juta KL pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, angka ini meningkat menjadi 12,2 juta KL dengan berlakunya mandatori B35 sejak Agustus.
Hasil dari pemanfaatan biodiesel tahun ini menghasilkan penghematan devisa sebesar Rp120,54 triliun, peningkatan nilai tambah dari CPO menjadi biodiesel senilai Rp15,82 triliun, dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan, yaitu lebih dari 11.000 orang di sektor non-pertanian (off-farm) dan sekitar 1,5 juta orang di sektor pertanian (on-farm).
Semangat Indonesia dalam mencapai kemandirian energi, memang digaungkan Presiden Prabowo sejak awal.
Dalam pidato pelantikannya pada 20 Oktober lalu, Presiden Prabowo menyatakan bahwa swasembada energi adalah target mutlak yang ingin dicapai pemerintahannya.