Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • ANTARA

Prabowo Mau Swasembada Energi, Kementerian ESDM Optimalkan Penggunaan Biodesel

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:55 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap sejumlah strategi untuk mencapai salah satu visi Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada energi.

Ia mengungkap akan menggencarkan program Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk mencapai target tersebut. Bahlil mengungkapkan bahwa swasembada energi bisa dicapai seiring dengan ketahanan energi di Indonesia.

"Kemandirian energi kan salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel. Biodiesel sekarang kita sudah B35 dan B40 sudah selesai uji coba," kata Bahlil, dikutip Senin (28/10/2024).

Saat ini Indonesia sudah menerapkan campuran biodiesel dengan konsentrasi 35% (B35) pada BBM jenis Solar. 

Ia menyebut, dalam waktu dekat pemerintah menargetkan campuran biodiesel yang lebih tinggi yakni dengan konsentrasi 40% (B40) pada Solar mulai 1 Januari 2025 mendatang.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mendorong untuk memanfaatkan biodiesel lebih besar lagi hingga B50 dan B60, mengingat ketersediaan pasokan kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia dinilai masih cukup melimpah.

"Kalau ditanya bahwa itu cukup atau tidak, B35 sampai B40 itu kan kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kilo liter. Nah, sementara ekspor kita kan masih banyak. Nah, kalau ditanya kapasitas Crude Palm Oil (CPO) kita cukup atau tidak, pasti cukup," kata Bahlil

"Nah, tinggal kita lihat adalah teknologinya, teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba. Agar ketika itu diimplementasikan, B50-B60 itu betul-betul sudah lewat uji coba yang baik," imbuhnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengungkap realisasi pemanfaatan biodiesel dalam beberapa tahun terakhir terhitung terus meningkat.

"Tren kenaikan tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi dengan memanfaatkan biodiesel, yang rasio campurannya juga terus akan ditingkatkan, yang sekarang sudah B35, akan ditingkatkan menjadi B40, kemudian B50 hingga B60," bebernya.

Kementerian ESDM mencatat, pada tahun 2021 realisasi biodiesel mencapai 9,3 juta kilo liter (kl). Sedangkan, pada tahun 2022 realisasi biodiesel mencapai 10,45 juta kl. Sementara, realisasi biodiesel pada tahun 2023 meningkat menjadi 12,2 juta kl.

Adapun manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada tahun 2023 tersebut, terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp 120,54 triliun, peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp 15,82 triliun, serta penyerapan tenaga kerja lebih dari 11.000 orang (off-farm) dan 1,5 juta orang (on-farm).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan pertamanya menyebut Indonesia akan fokus pada swasembada energi.

Prabowo menegaskan, dalam keadaan ketegangan geopolitik saat ini, yang memungkinkan ada perang di mana-mana. Indonesia harus siap dengan kemungkinan yang paling buruk, di mana negara lain harus mengamankan kepentingannya sendiri.

"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan dapat sumber energi dari negara lain. Karena itu kita harus swasembada energi, dan kita mampu untuk swasembada energi," ungkap Prabowo, Minggu (20/10/2024).

Menurutnya, Indonesia diberi karunia dengan sumber daya alam yang melimpah. Misalnya, tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sumber energi, seperti tanaman kelapa sawit yang bisa menghasilkan solar dan bensin.

Tak hanya itu, tanaman seperti singkong, tebu, sagu, jagung yang bisa diolah untuk menjadi sumber energi.

"Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," ungkap Prabowo.(nba)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:22
00:54
01:35
02:15
06:15
00:52
Viral