Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seusai rapat bersama Komisi IV DPR di Gedung DPR. Selasa (5/11/2024)..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Taufik

Menteri Pertanian Andi Amran Siap Mundur Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan di Kementan, Pamer Sudah Copot Beberapa Anak Buah

Selasa, 5 November 2024 - 20:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia impor pangan di Kementerian Pertanian.

Bahkan, Mentan Andi Amran bersumpah akan mundur dari jabatannya jika tak mampu menuntaskan masalah tersebut.

Hal ini disampaikan Amran dengan penuh keseriusan dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

"Mafia impor insya Allah kalau kami temukan, kami bereskan. Kalau aku tidak bisa bereskan, aku mundur," ucap Mentan Amran.

Selama menjabat sejak Oktober 2023, Mentan Amran sudah mengambil tindakan tegas dengan mencopot empat pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian, termasuk dua pejabat setingkat direktur.

Ia mengungkapkan bahwa tiga di antara pejabat tersebut, yang menempati jabatan eselon II dan III, terbukti menerima uang proyek senilai sekitar Rp10 miliar dari beberapa perusahaan. 

Selain itu, satu pejabat setingkat direktur dicopot karena diduga menerima fee proyek sebesar Rp700 juta.

Amran memperlugas pernyataannya bahwa, tindakan tegas itu adalah bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

Presiden memberikan tiga pesan utama, yaitu mengutamakan pencegahan korupsi, menjaga efisiensi anggaran, dan mencapai swasembada pangan dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Dalam rapat yang sama, Amran juga memaparkan sejumlah program yang akan dijalankan Kementerian Pertanian pada 2025.

Kementerian mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan dana sebesar Rp21,47 triliun. 

Anggaran ini akan digunakan untuk beberapa program prioritas, seperti cetak sawah seluas 150 ribu hektare, intensifikasi 80 ribu hektare, dan optimasi lahan atau oplah sebesar 350 ribu hektare dengan total biaya Rp15 triliun. 

Selain itu, ada program non-prioritas yang mencakup peningkatan produksi pangan seperti padi dan jagung senilai Rp4,33 triliun, serta peningkatan produksi daging sapi/kerbau dan susu sebesar Rp2,14 triliun.

Apa yang disampaikan Menteri Amran itu seolah ingin menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas mafia pangan dan mencapai swasembada pangan. Oleh karena itu, rakyat juga perlu mengawal apa yang disampaikan oleh Mentan tersebut. (ant/rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral