- antara
Fasilitasi Investor, Pemerintah Siapkan 1,5 Juta Hektare Lahan untuk Investasi Peternakan Sapi Perah
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap ada 1,5 juta hektare (ha) tanah yang akan dipakai dipakai sebagai lahan investasi sapi perah dan pedaging.
Diharapkan, lahan tersebut akan produktif untuk industri daging dan susu sapi.
"Untuk saat ini, inventarisasi lahan yang disiapkan dari Ditjen PKH, kalau tidak salah, angka koreksi mungkin 1,5 juta hektare untuk investasi sapi perah maupun sapi pedaging," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda, Kamis (7/11/2024)
Selain menyiapkan lahan, Kementan akan membentuk klaster peternakan dan memperkuat kelembagaan yang melibatkan banyak pihak.
Terdiri dari perusahaan, koperasi, dan kelompok tani.
Agung menyebut hal itu demi menciptakan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha.
Upaya ini juga menjadi bagian dari dukungan Kementan terhadap program Makan Bergizi Gratis, yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
"Artinya, secara bersama-sama, kita menggerakkan seluruh lini untuk peningkatan produksi daging dan susu," kata Agung.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan tiga lahan untuk peternakan sapi perah, guna meningkatkan produksi susu nasional dan mendukung kebutuhan dalam negeri melalui investasi Vietnam.
Mentan mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan di tiga lokasi yakni di Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, sebagai tempat pembangunan peternakan sapi perah investasi dari Vietnam.
“Kami sudah meninjau Poso (Sulawesi Tengah) bersama perusahaan TH Group (perusahaan asal Vietnam). Di sana ada lahan seluas 12 ribu hektare, sementara di Sulawesi Selatan ada 30 ribu hektare dan di Kalimantan Tengah 50 ribu hektare,” kata dia.
Dia menyampaikan bahwa TH Group merupakan perusahaan besar asal Vietnam yang siap mendukung Indonesia dalam meningkatkan produksi daging sapi dan susu domestik.
"Mereka berencana mengembangkan industri pembibitan sapi, budidaya ternak, pemenuhan pakan berkualitas, distribusi, pengolahan, serta peningkatan kapasitas peternak lokal," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa investasi dari Vietnam merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) di bidang pertanian yang telah ditandatangani pada 19 Mei 2024.
Mentan menambahkan bahwa impor sapi indukan sangat penting untuk mempercepat ketersediaan susu dalam program yang dicanangkan Presiden. Pasalnya, mengandalkan sapi indukan yang sudah ada akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai swasembada.
“Rencana investasi dari Vietnam dengan pengadaan sekitar 250 ribu ekor sapi ini akan berdampak besar bagi kepentingan nasional,” ujar dia. (ant/vsf)