Prabowo Bertemu Ketua Kongres RRT, Perkuat Hubungan Indonesia-Tiongkok.
Sumber :
  • istimewa

Kunjungan Prabowo ke China Diharapkan Bawa Oleh-oleh Percepatan Ekonomi Hijau dan Transisi Energi, IESR:  Tiongkok Maju Pesat

Sabtu, 9 November 2024 - 19:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China dinilai membawa peluang besar bagi Indonesia.

Institute for Essential Services Reform (IESR) berharap kunjungan ini bisa memperkuat kerja sama ekonomi hijau dan mempercepat transisi energi yang dibutuhkan Indonesia.

Di tengah kondisi global yang tidak menentu, kerja sama ini juga diharapkan mendukung pembangunan ekonomi hijau melalui kolaborasi Selatan-Selatan.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, melihat kunjungan Prabowo sebagai kesempatan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan erat dengan China dalam mendukung transisi energi rendah karbon.

"Tiongkok telah menunjukkan kemajuan pesat dalam mengembangkan energi terbarukan, baik tenaga surya, angin, maupun penyimpanan energi. Indonesia dapat membangun kerja sama yang memungkinkan terjadinya transfer teknologi yang mendukung inovasi dan efisiensi di sektor energi terbarukan, serta investasi pada proyek-proyek energi bersih di Indonesia," kata Fabby dalam keterangan yang diterima, Sabtu (9/11/2024).

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa.
Sumber :
  • Istimewa

 

Dengan teknologi maju dan kapasitas besar dalam energi terbarukan, China dipandang sebagai mitra strategis untuk membantu Indonesia dalam tiga sektor utama: investasi infrastruktur energi terbarukan dan penyimpanan energi, manufaktur teknologi energi bersih, dan dekarbonisasi industri.

Selain itu, IESR menekankan bahwa transisi energi tidak lagi sekadar opsi, tetapi suatu keharusan untuk mencapai kemandirian energi sekaligus menekan emisi karbon.

Langkah ini mendukung cita-cita pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% di bawah kepemimpinan Prabowo.

Untuk menarik lebih banyak investasi energi terbarukan, IESR mendorong pemerintah Prabowo untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk dengan menetapkan target nasional yang jelas, memperbaiki regulasi, menyederhanakan proses perizinan, dan membuat tarif listrik yang menarik bagi investor.

Indonesia juga bisa mencari dukungan pendanaan lunak dari China, terutama untuk mendukung Rencana Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

"Dukungan Tiongkok terhadap JETP akan membuka peluang bagi China untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan negara-negara berkembang yang mempunyai agenda transisi energi. Di sisi lain, Indonesia, yang masih masuk jajaran negara berkembang ini, dapat mempercepat pembangunan proyek energi terbarukan dengan adanya pendanaan yang memadai dari Tiongkok,” jelas Fabby.

IESR berharap agar dalam kunjungannya ke China, Prabowo dapat membangun dukungan kuat untuk transisi energi yang berkeadilan di Indonesia.

Program transisi ini diharapkan dapat memperhatikan dampak pada masyarakat lokal, lingkungan, dan ekonomi nasional agar bisa memberikan manfaat yang merata.

Sebagai bagian dari lawatan kenegaraannya, Presiden Prabowo juga dijadwalkan mengunjungi Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris. Perjalanan kenegaraan ini diawali dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pukul 10.25 WIB dengan Pesawat RI.

Di China, Prabowo bertemu Presiden Xi Jinping. Sementara di Amerika Serikat, Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Joe Biden, dengan kemungkinan juga bertemu Donald Trump sebagai pemenang Pemilu AS. Berikutnya, Presiden RI akan menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil, dan akhirnya bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:39
05:10
07:21
01:23
01:51
01:50
Viral