- antara
Bank Indonesia Sarankan Hilirisasi Produksi Pertanian untuk Cegah Deflasi di Bengkulu
Jakarta, tvOnenews.com - Bank Indonesia menjelaskan bahwa hilirisasi produksi pertanian daerah bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah deflasi Provinsi Bengkulu terus berlanjut serta bisa mempengaruhi harga di tingkat petani menjadi begitu rendah.
"Bank Indonesia mencermati juga terkait deflasi ini (yang sudah terjadi 5 bulan berturut-turut), upaya pengendalian memang tidak hanya bagaimana menurunkan inflasi saja, tetapi juga menjaga mengendalikan bagaimana angka inflasi rendah dan stabil," kata Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha di Bengkulu, Rabu (20/11/2024).
Dhita secara nasional Bank Indonesia memiliki cara untuk menjaga angka inflasi dengan instrumen kebijakan suku bunga acuan BI. Saat ini, BI akan merespon menaikkan, menurunkan atau menahan suku bunga acuan sesuai dengan kondisi ekonomi saat itu.
"Kalau di daerah sendiri kami juga ada upaya juga pengendalian deflasi ini terkait bagaimana hilirisasi komoditas-komoditas yang ada di daerah, misalkan harga bawang lagi turun, kita membantu para pembuat industri di sektor itu, untuk menghasilkan produk turunan yang lebih awet," kata dia.
Nantinya, hilirisasi akan menyerap kelebihan pasokan akibat panen komoditas yang melimpah, sehingga harga komoditas yang mengalami kelebihan produksi tetap stabil di tingkat petani maupun konsumen.
Tapi saat tidak ada hilirisasi produk, maka hasil panen yang melimpah tidak bisa diserap pasar dan hal ini bisa membuat harga anjlok di tingkat petani, serta mengakibatkan kerugian dan ikut mempengaruhi kemampuan finansial petani untuk masa tanam berikutnya
Tidak hanya hilirisasi, Aditya juga menyarankan dilakukannya kerja sama di tingkat desa yakni dengan mengintegrasikan pertanian bersama badan usaha milik desa (BUMDes).