- Taufik Hidayat/tvOne
Strategi Komdigi Berantas Judol, 380 Ribu Situs Diblokir sejak Pemerintahan Presiden Prabowo: Basmi Sekuat-kuatnya
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhitung sangat sigap dalam memerangi judi online.
Sejak kabinet Presiden Prabowo mulai bekerja, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memblokir hingga 380 ribu situs terkait judi online alias judol.
Langkah sigap yang dilakukan di bawah komando Prabowo sebagai presiden dan Meutya Hafid sebagai Menkomdigi menjadi wujud komitmen pemerintah untuk menjaga dunia digital Indonesia tetap sehat dan bebas dari aktivitas ilegal yang bersifat destruktif.
"Dari 20 Oktober atau pemerintahan baru itu angka situs diblokir sudah 380 ribu," ungkap Menkomdigi, Meutya Hafid dalam keterangan pers, dikutip Selasa (26/11/2024).
Selain memblokir situs, Komdigi juga mengajukan 651 permintaan untuk menutup rekening bank yang digunakan dalam aktivitas judi daring.
- Antara
Meutya menjelaskan, situs judi dan rekening bank memiliki keterkaitan erat, sehingga perlu ditindak secara bersamaan. "Kita kerja sama dengan OJK, perbankan dalam hal ini Bank Indonesia," tegasnya.
Berdasarkan catatan Komdigi, hampir seluruh bank di Indonesia terlibat dalam transaksi judi online, dengan Bank BCA, BRI, BNI, Mandiri, Niaga, BSI, dan Danamon menjadi yang paling sering digunakan. Meutya meminta semua pihak, termasuk industri perbankan, untuk berperan aktif dalam memberantas praktik ini.
"Terbanyak Bank BCA, kemudian BRI, BNI, Mandiri, Bank Niaga, BSI, Danamon dan lain-lain," ujarnya.
Tak hanya perbankan, Meutya juga menyoroti penggunaan e-wallet seperti Dana, GoPay, OVO, dan LinkAja yang kerap menjadi sarana transaksi.
Ia mengimbau kepada penyedia layanan ini untuk memperketat sistem mereka dan menekan aktivitas ilegal. "Ini kami sudah komunikasi juga untuk kemudian terus menurunkan di e-wallet mereka masing-masing," tambahnya.
Komdiki Gandeng Polri Lakukan Penguatan Pengawasan
Wakil Menteri Komdigi, Angga Raka Prabowo, belum lama lalu menyatakan bahwa kementeriannya akan menambah personel pengawas di tengah upaya penyidikan kasus yang melibatkan beberapa pegawai Komdigi.
Pembersihan dari dalam internal Komdigi menjadi bukti bahwa pemerintahan Prabowo sangat tidak main-main dengan judi online.
"Kalau kemarin yang 10 (pegawai Komdigi) sudah dinonaktifkan. Kita akan terus menambah personel untuk menjaga. Intinya kita komitmen untuk memberantas judi online ini," ujarnya usai acara pelantikan di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Menurut Angga, penguatan pengawasan ini juga diiringi dengan peningkatan rasa cinta tanah air di kalangan pegawai kementerian.
Hal ini diharapkan bisa membangun komitmen yang lebih kokoh untuk memberantas konten judi online. "Kita meningkatkan cinta tanah air mereka. Saya yakin komitmen teman-teman di dalam semakin baik. Kemarin kan hanya oknum-oknum," tegasnya.
Angga berharap kasus serupa yang melibatkan pegawai Komdigi tidak akan terjadi lagi. "Mereka juga ingat mereka punya keluarga. Saya yakin itu hanya oknum-oknum saja yang kemarin. Kami berharap juga tidak akan terulang kembali," ungkapnya.
Sebagai bentuk ketegasan, Angga menyatakan bahwa Komdigi sepenuhnya juga sangat mendukung Polri dalam memberantas judi online. "Kita mendukung Polri dalam hal ini aparat penegak hukum untuk sekeras-kerasnya, sekuat-kuatnya untuk membasmi judi online," tandasnya.