- polri
Tambang Ilegal Penyebab Polisi Tembak Polisi di Sumbar Ditutup, Bagaimana dengan Tambang Ilegal Lainnya? Ini Kata Gubernur
Sumatera Barat, tvOnenews.com - Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyatakan ada tambang lain yang bakal ditutup usai penutupan tambang galian ilegal penyebab polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.
Ia menyebut tambang ilegal lainnya itu saat ini masih dalam proses penutupan.
Ia mengatakan tambang ilegal yang ditutup itu, merupakan hasil investigasi pemerintah provinsi setempat.
Dia tidak mendetail, apakah ada keterkaitan tambang ilegal yang ditutup dengan tambang galian ilegal yang terkait kasus polisi tembak polisi itu.
"Memang ada yang dalam proses tentunya," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi melansir ANTARA, Rabu (27/11/2024).
Diketahui Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadamg Iskandar melakukan penembakan kepada rekan kerjanya sendiri.
Kejadian polisi tembak polisi itu terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari.
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Sumbar, AKP Ulil Ryanto tewas ditempat setelah menerima dua tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Jasad AKP Ulil Ryanto dievakuasi dengan keadaan bersimbah darah.
Notif yang berkembag dari polisi tembak polisi itu disebabkan AKP Dadang Iskandar yang diduga membekengi tambang ilegal.
Dimana, AKP Ulil Ryanto melakukan penagkapan terhadap rekan yang dibeking AKP Dadang Iskandar.
AKP Dadang Iskandar disebut tidak suka atas penangkapan itu, dan sempat meminta korban untuk melepaskan tangkapan. Namun, karena tidak berkenan, maka terjadilah polisi tembak polisi itu.
Namun, tambang ilegal itu dibantah oleh kepolisian setempat. Polisi mengklaim hal itu sebagai galian ilegal.
Adapun, penutupan tambang ilegal itu dilakukan oleh kepolisian setempat pada Senin (25/11/2024).
Disinggung soal jumlah, ia tidak merincikan. Termasuk juga untuk jumlah tambang ilegal yang sudah selesai ditutup. (ant/vsf)